ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Wednesday, June 27, 2012

Manusia, Sains, Teknologi, Seni dan Lingkungan


A.    Pengertian Manusia
Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak.Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

B.     Pengertian Teknologi
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut:
1.       Teknologi sebagai barang buatan. Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
2.       Teknologi sebagai kegiatan manusia. Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi itu sendiri.
3.       Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan. Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai sumber.

C.    Pengertian Sains
Sains merupakan ilmu yang mempelajari alam semesta beserta seluruh isinya. Seseorang yang ahli di bidang sains dikenal dengan sebutan saintis.
Sains adalah suatu cara untuk mempelajari aspek-aspek terytentu dari alam secara terorganisir, sistematik dan melalui metode-metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sain terbatas pada hal-hal yang dapat dipahami oleh indera (penglihatan, pengindraan, sentuhan, pengecapan).
Sains dan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya para siswa menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini.
Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.
Sifat Sains Sebagai Ilmu
1.      Sains Bersifat Pasti
Sains dikatakan ilmu pasti jika hasil suatu penelitian selalu sama walaupun dilakukan pada tempat yang bebeda. Namun, syarat objek dan metode yang digunakan sama.

Contoh :
Reaksi fotosintesis selalu sama walaupun terjadi pada tumbuhan yang hidup di tempat yang berbeda, misalnya dataran tinggi dan dataran rendah.
6CO + 6HO                             CH₁₂O + 6O
2.      Sains Bersifat Terbatas
Sampai detik ini sudah banyak sekali hasil temuan-temuan baru dibidang sains dan teknologi. Namun demikian, hingga saat ini pula masih banyak permasalahan yang belum dapat diatasi dengan sains.
Contoh :
Manusia selalu ingin tampak awet muda. Berbagai usaha dilakukan untuk tetap tampil segar dan menarik. Namun, sains belum mampu menemukan gen yang dapat mencegah penuaan, hanya sebatas cara merawat kulit supaya tetap segar sehingga tampak awet muda.

D.    Pengertian seni
Seni adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya erat berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian. Bagaimanakah peranan seni sebagai kebutuhan seni dalam kehidupan manusia.Apabila kita menyimak ke masa silam dalam kehidupan manusia, kebutuhan akan seni mempunyai peranan yang amat penting untuk mencari kekuatan di luar dirinya yang bersifat magis, sakral dan religius, pun demikian pada masa kini peranan seni telah merasuk ke dalam berbagai segi kehidupan manusia.
Meskipun seni sudah setua kehidupan manusia, namun masih sangat sukar untuk dapat memberikan pengertian hanya dalam beberapa kalimat. Sungguhpun demikian peranan seni dalam kehidupan manusia dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Inilah letak dari subyektivitas seni, budi manusia tetap berdaya mencari perkembangan baru. Kebudayaan manusia berganti dan selera perorangan serta zaman selalu berubah.
Sepanjang kehidupan manusia dari zaman es sampai kini ternyata gejala seni itu sudah ada, sehingga lahirlah pendapat yang mengatakan, art is a old as mankind ( seni berumur setua manusia).
Sudah barang tentu musti ada sebabnya, sehingga seni itu dapat diterima dan bertahan sedemikian oleh dan dalam kehidupan bangsa-bangsa sepanjang zaman. Disinilah seni mempunyai kegunaan dan peranan yang dirasa dan disadari oleh bangsa-bangsa yang mengenalnya.
1)      Kesenian Sebagai Pembentuk Peradaban Manusia
Kesenian dalam kehidupan manusia ikut mendidik manusia dan masyarakat menjadi beradab, agar kehidupan manusia menjadi lebih harmonis. Seni menjadikan manusia berbudi luhur.
Sejarah telah mencatat akan prestasi-prestasi kesenian dalam peranannya membentuk sikap budi manusia.
Karya-karya seni pada zaman primitif merupakan alat-alat yamg mampu menimbulkan suasana magis dan misterius dalam pemujaan serta kehidupan pada waktu itu. Juga karya-karya kesenian klasik yang puitik heroik maupun karya-karya modern, kesemuanya memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia.
2)      Kesenian Sebagai Kebutuhan hidup
Dalam istilah lainnya dapat diartikan sebagai seni terpakai atau applied art , seni yang digunakan atau, dipakai atau yang lebih tepat sebagai seni terapan. Seni ini diterapkan pada sesuatu maksud atau benda, menurut kegunaannya tanpa melepaskan segi keindahannya.
Jadi disamping memiliki keindahan ujud, juga memiliki nilai kegunaan ujud. Misalnya jambangan-jambangan atau guci dari tiongkok kuno, ujud serta permukaannya dibentuk dan dihias demikian indah, tanpa menghilangkan fungsi jambangan itu. Manusia ingin melepaskan dan mencurahkan keinginan keindahan ke seluruh hidupnya.



E.     Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas dan terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil. Lingkungan dapat juga diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup sumber daya alam seperti tanah, air, energy surya, flora dan fauna yang tumbuh diatas tanah maupun didalam lautan. Lingkungan merupakan sumber penghasil yang dibutuhkan oleh setiap mahkluk hidup dan untuk berkembang biak.
Korelasi Antara Manusia Dan Lingkungan Hidup
Manusia  hidup dan menjalankan aktivitas sosial budayanya dalam satu unit system yang disebut ekosistem. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan abiotik.
Komponen abiotik diantaranya :
a.      Tanah, merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan dan juga tempat tinggsl manusia dan hewan-hewan.
b.      Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer, semisal oksigen, karbondioksida, dan lain sebagainya.
c.      Air, sebagai tempat tinggal makhluk hidup air dan juga sebagai kebutuhan bagi makhluk hidup lainnya.
d.     Cahaya, terutama matahari yang banyak mempengaruhi keadaan makhluk hidup.
e.      Suhu atau temperatur, merupakan faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
Sedangkan komponen biotik diantaranya :
a.      Produsen, kelompok makhluk hidup yang dapat menghasilkan makananan dari zat anorganik, umumnya yang dapat melakukan fotosintesis, yaitu yang memiliki klorofil.
b.      Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat organik atau makanan yang dibuat oleh produsen.
c.      Pengurai, adalah organisme yang mengurai sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati yang kemudian menjadi zat-zat anorganik.
Sumber Daya Alam
Sumber alam dapat di golongkan menjadi dua bagian, yaitu sumber alam yang dapat di perbaharui dan sumber alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut juga sumber-sumber alam biotik. Makhluk hidup, hutan, hewan-hewan dan tumbuhan termasuk sumber biotik. Sumber alam biotik mempunyai kemampuan untuk bertambah, maka dari itu sumber daya alam ini di katakan sebagai sebagai sumber daya alam yang masih dapat di perbaharui.
Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable resourches) atau disebut juga sumber-sumber alam abiotik. Tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya tersebut termasuk sumber alam abiotik.
Cara-cara yang telah dilakukan manusia dalam menggunakan sumber-sumber alam yakni berupa pertanian, tanah, hutan, air dan tambang.

F.     Hubungan antara Manusia, Teknologi, Sains, Seni dan Lingkungan
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif
1.      Pengaruh positif
a.       Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran dalam bidang sosial budaya.
b.      Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
c.       Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.   
2.      Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia. terutama dalam hal kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
a)      Menipisnya lapisan ozon
b)      Terjadi polusi udara, air dan tanah
c)      Terjadi pemanasan global
d)     Rusaknya ekosistem laut
e)      Pergaulan dan seks bebas
f)       dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

G.    Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.    Pengaruh positif
1)      Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (dalam segala aspek kehidupan)
2)      Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia.
3)      Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
4)      Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2.    Pengaruh negative
1)      Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda
2)      Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul
3)      Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri. Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Shafiyyah, Tea. 2012. Manusia, Sains, dam Teknologi.Diakses pada 13 Juni 2012. Dari http://shafiyyah.blog.uns.ac.id/2009/06/30/manusiasainsdanteknologi/
Ochimath. 2012. Manusia Teknologi, dan Pendidikan. Diakses pada 12 Juni 2012. Dari http://ochimath.wordpress.com/2012/01/12/manusia-teknologi-dan-pendidikan/
Dobboel, wahyu. 2011. Pengertian Sains Dan Teknologi. Diakses pada 13 Juni 2012. Dari http://wahyuobold.wordpress.com/2011/12/10/pengertian-sains-dan-teknologi/
Purwantoro, agus. 2005. Peranan Seni Dalam Kehidupan Manusia. Diakses pada 13 juni 2012. Dari www.smk4-padang.sch.id/mod.phd?mod=publisher&op=viewarticle&cid=6&artid=46

Read More..

Analisis kasus mengenai dampak GAP PLATINA



Gap platina sesuai standar pabrik 0,4 mm. Ukuran celah tersebut merupakan celah platina yang dapat menghasilkan tegangan sekunder maksimal. Artinya apabila celah platina lebih besar/kecil maka berpengaruh pada besarnya tegangan sekunder.
a.       Terhadap ignition timing
Ø  Apa bila celah gap platina lebar/besar (platina membuka lebih cepat)
1)      Terjadi detonasi (knocking)
2)      Bunga api pada busi kecil
3)      Pada putaran tinggi mesin tersendat-sendat
4)      Tenaga motor berkurang
5)      Mesin cepat panas (over heating)
6)      Mesin sulit dihidupkan
7)      Kick starter membalik (pada sepeda motor)
Ø  Apabila celah gap platina sempit/kecil (platina menutup lebih lama)
1)      Bunga api pada busi kecil
2)      Platina lebih cepat panas
3)      Condensator dan coil ignition cepat rusak
4)      Mesin sukar dihidupkan
5)      Pada putaran rendah mesin tersendat-sendat
6)      Tenaga mesin kurang
7)      Mesin cepat panas (over heating)

b.      Terhadap besarnya tegangan sekunder ignition coil
Apabila celah platina pas (Sesuai standar pabrik = 0,4) maka tegangan sekunder yang dihasilkan maksimal. Namun jika celah platina terlalu kecil/besar maka tegangan sekunder yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.
c.       Terhadap jumlah putaran mesin
Jika celah platina terlalu sempit, sudut dwell besar maka maka waktu pembukaan lebih lama, tegangan sekunder kecil sehingga bisi memercikan bunga api kecil mengakibatkan pembakaran tidah sempurna sehingga daya yang dihasilkan kecil, putaran mesin jadi kecil.
d.      Terhadap daya mesin
Gap platina yang sesuai akan menghasilkan tegangan sekunder yang maksimal yang artinya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi juga maksimal yang berdampak pada maksimalnya proses pembakaran sehingga daya mesin yang dihasilkan juga maksimal. Namun, jika gap platina tidak sesuai (terlalu besar/kecil) maka tegangan sekunder yang dihasilkan juga tidak maksimal sehingga percikan bunga api juga tidak maksimal sehingga proses pembakaran juga tidak maksimal yang berdampak pada daya mesin yang tidak maksimal.
e.       Terhadap besar sudut dwell
Gap platina besar maka sudut dwell kecil.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu besar artinya waktu untuk platina menutup lebih lama (platina dalam keadaaan tertutup sebentar/membuka lebih cepat).
Gap platina kecil maka sudut dwell besar.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu kecil artinya waktu untuk platina menutup lebih cepat (platina dalam keadaan tertutup lebih lama/membuka lebih lambat)
f.       Terhadap emisi gas buang
Percikan bunga api dari busi dapat maksimal apabila tegangan sekunder yang dihasilkan oleh ignition coil besar akibat pengaruh dari gap platina yang pas. Namun, apabila gap platina tidak sesuai (lebih besar/kecil) maka percikan bunga api tidak maksimal sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga emisi gas buang menjadi kurang baik.
g.      Terhadap konsumsi bahan bakar
Apabila gap platina sudah sesuai maka percikan bunga api yang dihasilkan juga maksimal yang berdampak pada pembakaran yang sempurna sehingga daya mesin yang diperlukan sudah sesuai kebutuhan. Namun, apabila gap platina tidak sesuai maka pembakaran yang dihasilkan tidak sempurna sehingga daya mesin juga tidak maksimal sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka harus menambah konsumsi bahan bakar.
Read More..

Keprovesionalisme Guru



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terpujilah Wahai Engkau Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku `tuk pengabdianmu dst.
Syair lagu Hymne Guru ini sudah sering sekali kita dengar dan nyanyikan. Seandainya kita coba mengkaji lebih dalam akan arti/makna dari lagu tersebut, maka tampaklah sebuah gambaran keseharian seorang guru, dengan loyalitasnya, ketekunan serta pengorbanan dalam mendidik siswa untuk mencapai suatu proses perkembangan yang optimal. Seorang guru harus memiliki kemampuan merangsang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Sedangkan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut, agar tujuan yang diharapakn dapat tercapai secara maksimal maka guru juga harus memiliki kompetensi dalam mengajar.
Kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan disekolah. Dengan kompetensi professional diharapkan pada proses pengelolaan pendidikan mampu melahirkan keluaran pendidikan yang bermutu. Keluaran pendidikan yang bermutu dapat dilihat dari hasil langsung pendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga dilihat dari dampak pengiring, yaitu peserta didik setelah di masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini :
  1. Untuk mengetahui pengertian Profesi.
  2. Untuk mengetahui pengertian Profesional Guru.
  3. Untuk memenuhi tugas dari matakuliah  profesi pendidikan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
  1. Apakah arti profesi guru.
  2. Bagaimanakah menjadi guru yang profesional
BAB II
PEMBAHASAN 
A.    Pengertian Profesi

Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) dalam keadaan darurat dianggap wajib juga membantu tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.
B.     Ciri-Ciri Profesi
Menurut Sanusi, et.al dalam Sujipto (1994:17) bahwa ciri-ciri utama suatu profesi itu sebagai berikut :
·         Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yang menentukan (crusial)
·         Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu
·         Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah
·         Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas, sistematik, eksplisit yang bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum
·         Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat perguruan tinggi dengan waktu yang cukup lama
·         Proses pendidikan untuk jabatan itu juga aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional itu sendiri
·         Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang timbul yang dikontrol oleh organisasi profesi
·         Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya
·         Dalam prakteknya melayani masyarakat anggota profesi otonom dan bebas dari campur tangan orang lain
C.     Dua Prinsip Etika Profesi Luhur
Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan:
"Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib
membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profesional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan klien."
Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya.
D.    Professional
Profesionalisme berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, profesionalisme itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional. Profesionalisme guru dapat berarti guru yang profesional. Yaitu seorang guru, yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta didik. Maka, bentuk pembelajaran kongkret dan penilaian secara komprehensif diperlukan untuk bisa melihat siswa dari berbagai perspektif. Kepedulian untuk mengembangkan kemampuan afektif, emosional, social dan spiritual siswa, sesuatu yang vital untuk bisa melihat kelebihan atau keungulan yang terdapat dalam diri anak. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan menemukan aktualisasi sehingga tumbuh rasa percaya diri.
Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan yang lain.
Dengan bertitik tolak dari pengertian ini, maka guru profesional adalah orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan maksimal atau dengan kata lain guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya.
Tugas seorang guru profesional meliputi tiga bidang utama:
1.      Dalam bidang profesi,
Seorang guru profesional berfungsi untuk mengajar, mendidik, melatih, dan melaksanakan penelitian masalah-masalah  pendidikan.
2.      Dalam bidang kemanusiaan,
Guru profesional berfungsi sebagai pengganti orang tua khususnya didalam bidang peningkatan kemampuan intelektual peserta didik.
3.      Dalam bidang kemasyarakatan.
Guru profesional menjadi fasilitator untuk membantu peserta didik mentransformasikan potensi yang dimiliki peserta didik menjadi kemampuan serta keterampilan yang berkembang dan bermanfaat bagi kemanusiaan.
E.     Kompetensi Profesional Guru
Adapun kompetensi profesional guru adalah :
ΓΌ  Guru dituntut mengusai bahan ajar, meliputi bahan ajar wajib, bahan ajar pengayaan, dan bahan ajar penunjang untuk keperluan pengajarannya. Guru mampu mengelola program belajar mengajar meliputi : Merumuskan tujuan instruksional; Mengenal dan dapat menggunakan metode pengajaran; Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat; Melaksanakan program belajar mengajar; Mengenal kemampuan anak didik; dan Merencanakan dan melaksanakan pengajaran.
ΓΌ  Guru mampu mengelola kelas antara lain mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran dan menciptakan iklim mengajar yang serasi sehingga Proses Belajar Mengajar berlangsung secara maksimal.
ΓΌ  Guru mampu mengunakan media dan sumber pengajaran untuk itu diharapkan mempunyai : Mengenal, memilih dan menggunakan media; Membuat alat bantu pengajaran sederhana; Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam Proses Belajar Mengajar; Mengembangkan laboratorium; Menggunakan perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar; Menggunakan mikro teaching dalam PPL.
ΓΌ  Guru menghargai landasan-landasan pendidikan. Landasan pendidikan adalah sejumlah ilmu yang mendasari asas-asas dan kebijakan pendidikan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
ΓΌ  Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar. Dalam pengajaran guru dituntut cakap termasuk penggunaan alat pengajaran, media pengajaran dan sumber pengajaran agar siswa giat belajar bagi dirinya.
ΓΌ  Guru mampu menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
ΓΌ  Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
ΓΌ  Guru mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.
ΓΌ  Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
Sedangkan menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru (Komponen Dasar Kependidikan :25-26 ) adalah :
1.      Kompetensi Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject matter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar.
2.      Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumbr intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri Handayani
3.      Kompetensi Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.
4.      Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.
F.     Kode Etik Guru
Kode etik guru Indonesia
a)      Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila
b)      Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
c)      Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan
d)     Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar
e)      Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
f)       Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu da martabat profesinya
g)      Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanana nasional
h)      Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
i)        Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Profesi berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan, profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesionalisme berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian, profesionalisme itu sendiri dapat berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
Profesionalisme guru yaitu seorang guru yang ahli dalam bidang keilmuan yang dikuasainya, dituntut bukan hanya sekedar mampu mentransfer keilmuan ke dalam diri anak didik, tetapi juga mampu mengembangkan potensi yang ada dalam diri poserta didik.
Keberhasilan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pengajar sangat tegantung pada diri pribadi masing-masing guru dalam lingkungan tempat ia bertugas. Sedangkan kompetensi guru adalah kemampuan yang dimiliki guru yang diindikasikan dalam tiga kompetensi, yaitu kompetensi yang berhubungan dengan tugas profesionalnya sebagai guru (profesional), kompetensi yang berhubungan dengan keadaan pribadinya (personal), dan kompetensi yang berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya (sosial).
Daftar pustaka



Read More..