ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Monday, July 23, 2012

TUJUAN BERPUASA ROMADHON

TUJUAN BERPUASA ROMADHON Alloh berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 183 : Ya ayyuhalladiina aamanuu kutiba ‘alaikumushshiyaamu kamaa kutiba ‘alalladziina min qoblikum la’allakum tattaqun. Yang artinya: Wahai orang2 yang ber-iman diwajibkan kepada kamu sekalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan kepada orang2 sebelummu”. Mengapa predikat muttaqin (yaitu menjadi oarang yang bertaqwa) itu perlu diupayakan? Tujuannya adalah agar kita (manusia) memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Alloh berfirman: Alladziina amanu wakanu yattaquna # Lahumul busyro fil haya tiddun-ya wafil akhiroh..... (Al-ayah). Yang artinya; “Orang-orang yang beriman dan bertakwa, maka baginya adalah kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. Untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, Alloh memberikan kelengkapan kepada manusia yaitu “ akal, nafsu, agama, dan alam”. Jika manusia membina/membimbing akal dan nafsunya dg aturan2 Alloh (ajaran agama) yaitu membimbingnya dengan ajaran Al-Qur’an, maka manusia akan memiliki pribadi yang baik dan bisa memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Jika manusia berpaling dari peringatan Alloh, tidak mau mengikuti aturan2 Alloh, niscaya Alloh tentukan baginya seorang syetan, maka jadilah syetan tersebut menjadi teman karibnya. Sebagaimana firman Alloh dalam Al-Qur’an Surat Al-Zukhruf, ayat 36: Wa man ya’syu ‘an dzikrirRohman nuqoyyid lahuu syaithoonan fahuwa lahuu qoriin. (Jika manusia berpaling dari mengingat Alloh, Tuhan Yang Maha Rohman, niscaya Alloh tentukan baginya seorang syetan, maka jadilah syetan tersebut teman karibnya”. Dengan demikian jika terjadi pertemuan antara seseorang yang berteman syetan bertemu dengn orang yang juga berteman dengan syetan, maka syetan2 tersebut semakin hebat dalam menggoda manusia untuk berbuat kejahatan. Godaan2 nafsu dan godaan syetan itulah yang mewarnai kehidupan manusia, sehingga manusia memiliki karakter yang berbeda-beda dalm kehidupan di dunia ini, antara lain: *ada manusia yang suka memahami dan mempelajari isi Al-Qur’an, ada yang jauh dari Al-Quran. *ada yang suka tadarus (membaca) al Qur’an, ada juga yang tidak pernah membaca Al-Qur’an. *ada manusia yang rajin melaksanakan sholat, ada yang jarang sholat, bahkan ada pula yang tidak pernah sholat. *ada yang suka berdzikir, ada pula yang jarang, bahkan tidak pernah berdzikir. *ada yang baik terhadap tetangganya, ada pula yang kurang atau bahkan tidak baik dengan tetangga. * ada yang suka menutupi kejelekan sesama, ada yang suka menceritakan kejelekan orang lain, dan bahkan ada pula yang suka menfitnah. *ada yang selalu taat dan baik terhadaap orang tuanya, ada pula yang sering berani dan tidak patuh pada kedua orang tuanya. Padahal durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. Sehingga dengan durhaka kepada orang tua, maka Allah menjadikan kehidupannya penuh kesulitan dan penderitaan. Belajarnya jadi banyak mengalami kesulitan, sulit cari pekerjaan, dan lain-lain *ada yang suka mengadu domba dan bersumpah palsu, ada pula yang menjauhinya *ada yang suka berbohong, ada pula yang selalu berusaha untuk jujur *ada yang rajin melaksanakan ibadah dan melaksanakan ibadah dengan penuh keikhlasan, ada yang yang jarang beribadah, ada yang melaksanakan ibadah dengan penuh ria (agar mendapat pujian dari orang lain), dan ada pula manusia yang tidak pernah beribadah. *ada manusia yang mendapatkan kemudahan2 dalam belajar, ada pula manusia yang selalu mengalami kesulitan dalam belajar. *ada manusia yang suka mendekat-dekat perbuatan zina, ada pula yang benar-benar menjauhinya. Banyak manusia yang tidak menyadari dan tidak introspeksi atas apa2 yang mereka perbuat dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini, sehingga hidupnya selalu mengeluh dan menderita. Itulah sebabnya, maka terdapat bermacam-ragam manusia, dan berbeda pula cobaan hidup yang ditimpakan oleh Alloh kepadanya. Antara lain: #ada manusia yang terjebak hanya mencari kesenangan/kebahagiaan hidup di dunia belaka, tanpa menghiraukan kehidupan akhiratnya. Alloh berfirman Q.S An-Nazighot ayat 37, 38, 39: Fa amma man thoghoo # wa- aatsaarol hayaataddun-ya # Fa innal jakhiima hiyal-ma’wa: Adapun orang yang durhaka # dan memilih kehidupan dunia# maka neraka lah tempat tinggalnya.Disambung ayat ke 40 dan 41: Fa ammaa man khoofa maqooma robbihi wa nahannafsa ‘anil hawa # Fa innal jannata hiyal ma’wa. (Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya # maka sesungguhnya surga lah tempat tinggalnya. #ada pula manusia yang hidupnya selalu diselimuti dengan penuh keluhan2, kesedihan dan penderitaan terus menerus. Belajar selalu mengalami kesulitan, sulit menghafalkan, cari pekerjaan kemana-mana selalu sulit, atau mungkin mendapat pekerjaan yang tidak halal dan pekerjaan yang semakin menjauhkan dirinya dari aturan2 Alloh (agama). Dalam hal ini Alloh berfirman: Wa man a’rodho ‘an dzikrii fa inna lahuu ma’iisyatan dhonka. Yang maksudnya adalah, bahwa barang siapa yang berpaling dari mengingat Alloh, alias tidak mau mengikuti aturan2 Alloh, maka Alloh memberikan penghidupan yang sempit. Sehingga hidupnya selalu mengeluh, karena Alloh selalu memberikan kesulitan2 dan penderitaan dalam penghidupannya. Bahkan cobaan hidup yang bertubi-tubi ditimpakan kepadanya. #di samping itu, ada pula manusia yang selalu mendapatkan kemudahan2 dan jmemperoleh kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhiratnya, karena mereka selalu berusaha menjalani hidup di jalan yang diridhoi oleh Alloh SWT, yakni hidup sebagai seorang muttaqin sebagaimana yang menjadi tujuan daripada menjalankan ibadah puasa di bulan Romadhon. Orang yang bertakwa apabila mendapat cobaan dari Alloh, maka akan menghadapinya dengan sabar. Dan dengan bersabar itulah maka Alloh akan mengangkat derajatnya. Sumber: https://www.facebook.com/groups/alumnismpn1wanareja/397402923657036/?ref=notif&notif_t=group_activity#!/groups/alumnismpn1wanareja/permalink/397402923657036/
Read More..

Friday, July 6, 2012

Menyambut Bulan Ramadhan 1433 H

Hari demi hari sudah kita lalui. Tentu dalam mengisi waktu hari berganti banyak hal yang kita lakukan. Apalagi yang sudah memiliki profesi tetap seperti guru, dosen, karyawan dan lain sebagainya. Selain itu juga bagi seorang mahasiswa sudah barang tentu menggeluti menimba ilmu dikampus tercintanya. Bahkan apabila ikut berkecimpung dalam unit kegiatan mahasiswa tiada hari tanpa aktivitas sosial. Belum lagi aktivitas pejabat Negara yang tiada hari tanpa letih bekerja siang malam yang tak henti dikerudung oleh masalah, namun mereka tetap berusaha mencari jalan keluar atas persoalan tersebut. Berbagai persoalan yang diterpa negeri ini, tanpa habis-habisnya. Seolah tanpa tepi. Beberapa info berita menginformasikan bahwa terjadinya korupsi Alquran. Apakah dengan pekerjaan yang sudah ada belum mencukupi kehidupan sehari-hari?. Begitulah manusia selalu ingin memuaskan nafsunya tanpa peduli itu halal maupun haram. Demikianlah lika-liku setiap orang dalam mengisi harinya dengan aktivitas yang ia kerjakan. Sebagai seorang Muslim bekerja adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan jasmani, selain itu juga bekerja tidak sekedar itu saja, akan tetapi bekerja dapat dijadikan sarana ibadah apabila dibarengi dengan ikhlas. Bekerja yang telah diharamkan hendak lah kita dijauhi. Mudah-mudah kita berdoa terhindar dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat agama. Tak terasa dibulan juli ini, tentu menjadi momen terindah seorang muslim sebab akan didatangi bulan yang agung. Yang didalamnya terdapat faedah spektakuler yang diberikan Allah kepada hamba-hamba yang ikhlas dalam beribadah. Selain itu juga semua amal ibadah dibulan ini pahalanya akan dilipat gandakan. Ia adalah bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan merupakan tamu yang murah hati. Sebab ia akan memuliakan kita, apabila kita memuliakannya. Sehingga kedatangannya dapat memberikan faedah dan manfaat kebaikan. Bulan Ramadhan adalah tamu tapi ia yang menjamu. Jangalah kita mengotorinya dengan amal-amal buruk bahkan denga sesuatu yang sudah diharamkan oleh agama. Karena penuh faedah, maka sekiranya kita menyambut bulan Ramadhan yaitu dengan gembira dan bahagia. Rasulullah SAW bersabda: “telah datang kepada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Allah swt mewajibkan atas kalian berpuasa di bulan itu. Di bulan tersebut pintu-pintu surge dibuka, pintu-pintu nereka ditutup. Setan-setan dibelenggu dan di dalamnya terdapat lailatul qadr yang lebih bai dari seribu bulan. Barangsaiap diharamkan kebaikannya maka ia benar-benar telah diharamkan” Nah demikianlah kata-kata penuh makna di atas terdapat keberkahan di dalamnya. Sayang sekali apabila kita tidak menyambut dan memanfaatkan dengan beribadah di bulan tersebut. Yang terpenting persiapan yang tulus dalam menghadapi bulan Ramadhan, dengan menunjukkan hati yang hidup. Hati yang hidup maksudnya adalah ketika sudah sudah memasuki Bulan Ramadhan kita meningkatkan amalan ibadah Ramadhan. Misalnya menghatamkan bacaan Alquran, menyantuni fakir miskin, memberi makan untuk berbuka puasa, dan lain sebagainya. Kita selalu berpuasa Ramadhan pada setiap tahunnya, namun kebanyakan kita hanyalah sekedar menghilangkan tanggungan dan gugur kewajiban. Maka hendaklah kita berusaha mampu merealisasikan makna puasa yang sebenarnya, yaitu puasa dengan penuh keimanan dan karena mencari pahal agar Allah mangampuni dosa-dosa kita terdahulu. Sekiranya ada teman, kerabat, keluarga kita yang sudah mendahului kita menghadap Allah swt, tentu kita mesti harus bersyukur bisa dipertemukan Ramadahan 1433 H / 2012. Hanya kepada Allah kita berserah, masa ajal hanya Allah yang tahu. Oleh karena itu, momentum ini dapat kita selalu memperbaiki diri untuk menjadi muslim yang taat yang bermanfaat buat keluarga, masyarakat, bahkan Negara. Terakhir, uraian singkat ini bukan semata-mata untuk menggurui, namun uraian ini sedikit sekedar motivasi buat penulis sendiri. Mudah-mudah bagi para pembaca sekalian juga dapat ikut mengambil faedah dari tulisan ini. wallahu a’lam
Read More..

Jadwal Ibadah Harian di Bulan Ramadhan


      Ramadhan sudah menjelang. Apa dan bagaimana kita harus melakukan ibadah shaum Ramadhan ini sepanjang hari. Mari kita buat jadwal harian kita sebagai seorang muslim dan muslimah di bulan Ramadhan. Dengan jadwal ibadah harian ini, dapat menjadi pemicu gairah dan memaksimalkan ibadah kita di Bulan Ramadhan. 03.00 pagi. Bangun pagi dan berdoa kepada Allah SWT dengan doa: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan aku, setelah Dia mematikan aku dan kepadaNya lah aku akan dikembalikan. Berniatlah kepada Allah SWT untuk melaksanakan sebanyak-banyak kebaikan (ibadah) hari itu. Mandi dan bersihkan diri. Ambil air wudhu dan memakai pakaian yang bersih suci untukberibadah, pakai wewangian. 03.20 pagi. Solat Sunnah Taubat : Sengaja aku shalat sunat taubat 2 rakaat karena Allah Taala.  Selepas shalat, angkatlah kedua tangan, memohon ampun kepada Allah. Menangis dengan disertai penyesalan atas dosa yang telah kita lakukan. Shalat sunnah Tahajud : Sengaja aku shalat sunnah tahajjud 2 rakaat karena Allah Taala. Selepas shalat, angkatlah kedua tangan, memohon ampun kepada Allah. Menangis dengan disertai penyesalan atas dosa yang telah kita lakukan. Shalat sunnah Hajat : Sengaja aku shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah Taala.  Shalat sunnah Witir : Sengaja aku shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah Taala. Perbanyaklah berdoa kepada Allah dengan penuh rasa kehambaan, rendah diri, meminta kepada Allah, merintih memohon kepada Allah, agar Allah mengampuni dosa-dosa kita, taubat kita, menerima amalan kita, memperkenankan doa dan permintaan kita. 03.50 pagi. Makan Sahur, menggosok gigi dan membersihkan sisa-sisa makanan di mulut. 04.35 pagi. Bersiap menunggu waktu Subuh dengan membaca Al-Quran, berdzikir atau bershalawat. Shalat sunnah Subuh, shalat Subuh berjamaah. Selesaikan wirid harian ditikar/sajadah atau baca Al-Quran hingga terbit matahari. 06.00 pagi. Membuat persiapan untuk aktifitas sehari-hari. Melangkah dengan membaca Bismillah dan doa kepada Allah SWT agar semua aktivitas kita diberkahiNya. Sentiasa berdzikir, bershalawat kepada Rasulullah SAW di dalam hati. Perbanyaklah istighfar, meminta ampun kepada Allah SWT. Melaksanakan kerja dengan bersemangat dan penuh bertanggung jawab. Datangkan rasa bahwa Allah sentiasa memperhatikan kerja-kerja yang kita lakukan dan yakinilah bahwa Dia akan membalas segala kebaikan yang kita perbuat dan lakukan. 08.00 pagi. Shalat sunnah Dhuha. Ia adalah sumber rezeki yang berkah jika istiqamah diamalkan. Dengan niat : Sengaja aku shalat sunnah dhuha 2 rakaat karena Allah Taala. Penuhi waktu dhuha itu dengan menambah ilmu atau membaca Al-Quran. Jauhi dengan sungguh-sungguh dari melakukan perbuatan dosa, walaupun kecil serta perkara yang sia-sia. Contoh perbuatan dosa, walaupun kecil : mengumpat, mengutuk, menyindir yang menyakitkan orang, bergaul bebas tanpa menjaga syariat seperti berkhalwat (berdua-duaan) dengan bukan muhrim. 11.45 siang. Bersiap-siap untuk shalat Dzuhur. Menunggu waktu shalat dengan shalat sunnah, berdzikir, bershalawat. Shalat dzuhur berjamaah. Laksanakan juga shalat sunnah Rawatib. Bersyukur setelah selesai melaksanakan shalat sunnah dan wirid sebagai tanda terima kasih kepada Allah yang telah memberi kita nikmat besar dapat menyembah dan bersujud kepadaNya. 15.00 sore. Bersiap-siap untuk shalat Ashar. Shalat Ashar berjamaah. Laksanakan juga shalat sunnah qabliyah. Bersujud syukur setelah selesai melaksanakan shalat sunnah dan wirid sebagai tanda terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang besar serta dapat menyembah dan bersujud kepadaNya. 17.30 petang. Membeli barang-barang untuk keperluan berbuka dan sahur, tanpa berlebih- lebihan. Ingatlah walaupun syaitan dirantai, namun nafsu masih ada dalam diri kita !!! 17.50 petang. Memperbanyakkan doa sebelum berbuka. Karena di waktu itu adalah masa yang mustajab untuk berdoa. Ingatlah sabda Rasulullah SAW : “Berapa banyak orang yang berpuasa, namun yang mereka dapatkan hanya lapar dan dahaga”, bermohonlah kepada Allah memohon agar amalan kita diterima. Apabila masuk waktu Magrib, bacalah doa dan berbuka : “Wahai Tuhan, karena Engkaulah aku berpuasa, dan kepada Engkaulah aku beriman dan dengan rezeki engkaulah aku berbuka”. Berbuka puasalah dengan makanan manis seperti buah kurma dan meminum air, terus menunaikan shalat maghrib berjamaah, setelah itu barulah makan makanan berat atau bisa ditunda ba’da shalat tarawih. 19.00 malam. Siap-siap untuk shalat isya’ berjamaah dan diteruskan dengan shalat tarawih hingga selesai. Coba pertahankan shalat tarawih, walau bagaimanapun keadaan, atau sekalipun karenafadhilahnya amat besar. Bacalah Al-Quran dengan penuh tawadhu, boleh dibaca dengan bertadarus (berkumpulan bergilir-gilir, seorang baca, yang lain menyimaknya),  22.30 malam. Memperbanyak istighfar sebelum tidur. Berniatlah untuk puasa keesokan hari dengan berniat: Sengaja aku berpuasa hari esok untuk menunaikan puasa ramadhan yang wajib ke atasku, tahun ini karena Allah Taala. (yang ini JANGAN SAMPAI LUPA loh, niat puasa Ramadhan untuk esok hari!!!). Tidur diawal agar dapat bangun untuk beribadah. Bacalah doa sebelum tidur: “Dengan namaMu Ya Allah! Aku hidup dan mati. Ingatlah tidur adalah mati yang sementara, kemungkinan kita dipanggil Allah ketika tidur. Amien Yaa Rabbal Alamin.
Read More..

Keutamaan Bulan Ramadhan

Alhamdulillah, wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in. Sebentar lagi kita akan menginjak bulan Ramadhan. Sudah saatnya kita mempersiapkan ilmu untuk menyongsong bulan tersebut. Semoga dengan persiapan ilmu ini, ibadah Ramadhan kita semakin lebih baik dari sebelumnya. Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al Qur’an Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.”
Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan Pada bulan ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah –yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim. Allah Ta’ala berfirman,
 إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1)
 وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2)
 لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3
 ”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3). Dan Allah Ta’ala juga berfirman, إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ”Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.”
(QS. Ad Dukhan: 3).
Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak:
1) Orang yang berpuasa sampai ia berbuka,
2) Pemimpin yang adil dan
3) Do’a orang yang dizholimi”.
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”
An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”
Raihlah berbagai keutamaan di bulan tersebut, wahai Saudaraku! Semoga Allah memudahkan kita untuk semakin meningkatkan amalan sholih di bulan Ramadhan.

 Tulisan ini diambil dari www.muslim.or.id
Read More..