ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Sunday, September 23, 2012

MENYAKITI PACAR (DALAM HAL PERCINTAAN YANG BELUM DIIKAT OLEH IKATAN PERNIKAHAN).

Pacaran di kalangan anak2 remaja biasanya hanya untuk bersenang-senang. Banyak alasan mereka mengapa mereka membutukan pacar atau pasangan lawan jenis. Mereka mengatakan bahwa mereka perlu pacar untuk menghilangkan rasa BT, kesepian, malu dibilang gak laku/ jomblo, dan sebagainya. Nafsu asmara (cinta) yang muncul dari kalangan anak-anak remaja, ada yang terlampiaskan sehingga muncullah apa yang disebut bermesraan. Ada dari kalangan remaja yang cintanya hanya terpendam karena takut dan tidak berani mengungkapkan rasa cintanya kepada yang dicintainya, ada pula yang benar-benar bisa mengendalikan diri karena merasa belum siap menuju ke jenjang pernikahan. Di samping itu tidak sedikit pula dari kalangan anak-anak remaja yang berusaha mengendalikan diri terhadap nafsu cintanya dan menghindari pacaran yang hanya diisi dengan bermesra-mesraan, karena mereka tahu bahwa bermesra-mesraan antara cewek dengan cowok yang belum diikat dengan tali pernikahan merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam, dan itu juga merupakan perbuatan yang mengarah pada perbuatan zina. Tuhan banyak memberikan ujian dan cobaan terhadap anak-anak remaja dengan nafsu cinta dan dengan problem cintanya. Kebanyakan anak remaja belum siap melanjutkan hubungan percintaanya menuju ke jenjang pernikahan, karena mereka belum siap untuk masa depannya. Jarang percintaan di kalangan anak remaja yang punya niat tulus untuk menuju ke jenjang pernikahan. Itulah sebabnya menyakiti dalam hal hubungan percintaan di kalangan anak-anak remaja merupakan hal yang biasa. Mau dikatakan yang menyakiti akan kena hukum karma ya mungkin bisa-bisa saja. Kedua-duanya kena kutukan Tuhan juga mungkin dan bisa-bisa saja. Karena bermesra-mesraan dalam hubungan pacaran antara muda-mudi yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Sehingga seseorang yang bertekad untuk memberikan keputusan “putus cinta” dengan pacarnya, bisa jadi bahwa apa yang ia lakukan, yaitu dengan memutus cintanya terhadap pacarnya itu lebih baik jika dia lakukan, kalau dalam perjalanan cintanya akhirnya merasa dan menyadari bahwa percintaan dan pacaran yang dia lakukan semata-mata karena nafsu cintanya belaka dan menjadikan dirinya banyak melakukan maksiyat, sedangkan dia belum siap untuk masa depannya. Dan karena dia juga merasa yakin, bahwa jika dia melanjutkan cintanya maka hanya akan semakin banyak membuat dosa dan derita atas belum kesiapan dirinya. Bahkan kalau dia merasa jera dan segera mohon ampun kepada Alloh terhadap apa-apa yang dia lakukan, maka Alloh pun pasti mengampuninya. Bisa jadi dia melakukan “putus cinta” dengan wanita atau pria yg dicintainya menjadikan kehidupan dirinya lebih baik dan mendapatkan wanita atau pria yang lebih baik sehingga hidupnya lebih bahagia di kemudian hari. Sebaliknya, bagi seseorang yang memang hanya ingin mengambil hati banyak wanita atau pria, dan cinta yang dilakukannya hanya untuk mempermainkan wanita atau pria, dan untuk menuruti nafsu syahwatnya belaka, maka orang yang demikianlah yang akan banyak terkena hukum karma, alias terkena banyak kutukan Tuhan dalam hidupnya. Itulah cinta. Beware a lot in matters of love. Itulah sebabnya, bahwa cinta kepada selain Alloh tidak boleh melebihi cintanya kepada Alloh SWT. Hanya saja manusia adalah tempat lupa dan salah, sehingga hampir setiap saat berbuat dosa. Terlebih-lebih kaitannya dengan nafsu syahwat cinta, maka sulit untuk mengendalikannya, sebab dirasakannya asyik, menyenangkan dan membuat bahagia, walaupun pada hakekatnya bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan membuat dirinya banyak kena ujian dan cobaan, serta peringatan dari Tuhannya karena banyak melanggar aturan-aturan Alloh dalam bercinta. Alloh memberikan rambu-rambu dan aturan-aturan, bahwa bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Itulah sebabnya manusia sebagai yang diciptakan oleh Alloh harus berhati-hati dan waspada. Waspadalah dan berhati-hatilah dalam masalah cinta. Cinta bisa membuat hidup terasa senang dan bahagia, dan karena dengan cinta pula bisa membuat seseorang hidup menderita bahkan gila. Semoga Alloh Dzat Yang Maha Pengampun mengampuni segala kelalaian, kealpaan, kesalahan dan dosa-dosa kita. Aamiin.


No comments: