MENYAKITI PACAR (DALAM HAL PERCINTAAN YANG BELUM DIIKAT OLEH IKATAN PERNIKAHAN).
Pacaran di kalangan anak2 remaja biasanya hanya
untuk bersenang-senang. Banyak alasan mereka mengapa mereka membutukan pacar
atau pasangan lawan jenis. Mereka mengatakan bahwa mereka perlu pacar untuk
menghilangkan rasa BT, kesepian, malu dibilang gak laku/ jomblo, dan sebagainya.
Nafsu asmara (cinta) yang muncul dari kalangan anak-anak remaja, ada yang
terlampiaskan sehingga muncullah apa yang disebut bermesraan. Ada dari kalangan
remaja yang cintanya hanya terpendam karena takut dan tidak berani
mengungkapkan rasa cintanya kepada yang dicintainya, ada pula yang benar-benar
bisa mengendalikan diri karena merasa belum siap menuju ke jenjang pernikahan.
Di samping itu tidak sedikit pula dari kalangan anak-anak remaja yang berusaha
mengendalikan diri terhadap nafsu cintanya dan menghindari pacaran yang hanya
diisi dengan bermesra-mesraan, karena mereka tahu bahwa bermesra-mesraan antara
cewek dengan cowok yang belum diikat dengan tali pernikahan merupakan perbuatan
yang sangat dilarang dalam agama Islam, dan itu juga merupakan perbuatan yang
mengarah pada perbuatan zina. Tuhan banyak memberikan ujian dan cobaan terhadap
anak-anak remaja dengan nafsu cinta dan dengan problem cintanya. Kebanyakan
anak remaja belum siap melanjutkan hubungan percintaanya menuju ke jenjang pernikahan,
karena mereka belum siap untuk masa depannya. Jarang percintaan di kalangan
anak remaja yang punya niat tulus untuk menuju ke jenjang pernikahan. Itulah
sebabnya menyakiti dalam hal hubungan percintaan di kalangan anak-anak remaja
merupakan hal yang biasa. Mau dikatakan yang menyakiti akan kena hukum karma ya
mungkin bisa-bisa saja. Kedua-duanya kena kutukan Tuhan juga mungkin dan
bisa-bisa saja. Karena bermesra-mesraan dalam hubungan pacaran antara muda-mudi
yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang
dalam agama (Islam). Sehingga seseorang yang bertekad untuk memberikan
keputusan “putus cinta” dengan pacarnya, bisa jadi bahwa apa yang ia lakukan,
yaitu dengan memutus cintanya terhadap pacarnya itu lebih baik jika dia lakukan,
kalau dalam perjalanan cintanya akhirnya merasa dan menyadari bahwa percintaan
dan pacaran yang dia lakukan semata-mata karena nafsu cintanya belaka dan
menjadikan dirinya banyak melakukan maksiyat, sedangkan dia belum siap untuk
masa depannya. Dan karena dia juga merasa yakin, bahwa jika dia melanjutkan
cintanya maka hanya akan semakin banyak membuat dosa dan derita atas belum
kesiapan dirinya. Bahkan kalau dia merasa jera dan segera mohon ampun kepada
Alloh terhadap apa-apa yang dia lakukan, maka Alloh pun pasti mengampuninya.
Bisa jadi dia melakukan “putus cinta” dengan wanita atau pria yg dicintainya
menjadikan kehidupan dirinya lebih baik dan mendapatkan wanita atau pria yang
lebih baik sehingga hidupnya lebih bahagia di kemudian hari. Sebaliknya, bagi
seseorang yang memang hanya ingin mengambil hati banyak wanita atau pria, dan
cinta yang dilakukannya hanya untuk mempermainkan wanita atau pria, dan untuk
menuruti nafsu syahwatnya belaka, maka orang yang demikianlah yang akan banyak
terkena hukum karma, alias terkena banyak kutukan Tuhan dalam hidupnya. Itulah
cinta. Beware a lot in matters of love. Itulah sebabnya, bahwa cinta kepada
selain Alloh tidak boleh melebihi cintanya kepada Alloh SWT. Hanya saja manusia
adalah tempat lupa dan salah, sehingga hampir setiap saat berbuat dosa.
Terlebih-lebih kaitannya dengan nafsu syahwat cinta, maka sulit untuk
mengendalikannya, sebab dirasakannya asyik, menyenangkan dan membuat bahagia,
walaupun pada hakekatnya bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis
yang belum diikat dengan tali pernikahan membuat dirinya banyak kena ujian dan
cobaan, serta peringatan dari Tuhannya karena banyak melanggar aturan-aturan
Alloh dalam bercinta. Alloh memberikan rambu-rambu dan aturan-aturan, bahwa
bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan
tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Itulah
sebabnya manusia sebagai yang diciptakan oleh Alloh harus berhati-hati dan
waspada. Waspadalah dan berhati-hatilah dalam masalah cinta. Cinta bisa membuat
hidup terasa senang dan bahagia, dan karena dengan cinta pula bisa membuat
seseorang hidup menderita bahkan gila. Semoga Alloh Dzat Yang Maha Pengampun
mengampuni segala kelalaian, kealpaan, kesalahan dan dosa-dosa kita. Aamiin.
No comments:
Post a Comment