ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Thursday, September 27, 2012

Keutamaan Sholat Berjamaah


Masjid merupakan sebuah tempat suci yang tidak asing lagi kedudukannya bagi umat Islam. Masjid selain sebagai pusat ibadah umat Islam, ia pun sebagai lambang kebesaran syiar dakwah Islam. Alhamdulillah, kaum muslimin pun telah terpanggil untuk bahu-membahu membangun masjid-masjid di setiap daerahnya masing-masing. Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yang mayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid. Bahkan terlihat renovasi bangunan masjid-masjid semakin diperlebar dan diperindah serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat nyaman jama’ah. Semoga semua usaha ini menjadi amal ibadah yang barakah karena mengamalkan hadits Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ
Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap wajah Allah, niscaya Allah akan bangunkan baginya semisalnya di al jannah.” (Al Bukhari no. 450)
Tentunya akan lebih barakah lagi bilamana mampu merealisasikan tujuan dibangunnya masjid. Salah satu fungsi dibangunnya masjid adalah menegakkan shalat berjam’ah di dalamnya. Ternyata, bila kita menengok kondisi masjid-masjid yang ada terlihat shaf (barisan) ma’mum semakin maju alias sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapa masjid yang tidak menegakkan shalat berjama’ah lima waktu secara penuh. Kondisi ini seharusnya menjadikan kita tersentuh untuk bisa berupaya dan ikut serta bertanggung jawab dalam mamakmurkan masjid.
Para pembaca, dalam edisi kali ini akan dimuat pembahasan keutamaan dan kedudukan shalat berjama’ah lima waktu di masjid. Semata-mata sebagai nasehat untuk kita bersama dalam mewujudkan kemakmuran masjid-masjid yang merupakan pusat syiar-syiar Islam dan mewujudkan hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala yang benar-benar beriman kepada-Nya.

Memakmurkan Masjid Ciri Khas Orang-Orang Yang Beriman
Ciri khas yang harus dimiliki oleh orang yang beriman adalah tunduk dan patuh memenuhi panggilan-Nya. Ciri khas ini sebagai tanda kebenaran dan kejujuran imannya kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, bila Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang dapat menghidupkan hati kalian…” (Al Anfal: 24)
Allah subhanahu wata’ala telah memanggil kaum mu’minin untuk memakmurkan masjid. Siapa yang memenuhi panggilan Allah subhanahu wata’ala ini, maka Allah subhanahu wata’ala bersaksi atas kebenaran dan kejujuran iman dia kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya): “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat.” (At Taubah: 18)
Al Imam Ibnu Katsir Asy Syafi’i (bermadzhab Syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli tafsir berkata: “Allah subhanahu wata’ala bersaksi atas keimanan orang-orang yang mau memakmurkan masjid.” (Al Mishbahul Munir tafsir At Taubah: 18)
Sesungguhnya termasuk syi’ar Islam terbesar adalah memakmurkan masjid-masjid dengan menegakkan shalat berjama’ah. Bila masjid itu sepi atau kosong dari menegakkan shalat berjama’ah pertanda mulai rapuh dan melemahnya kebesaran dan kemulian dakwah Islam.

Keutamaan Mengerjakan Shalat Berjama’ah Di Masjid
Berikut ini beberapa keutamaan mendatangi shalat berjama’ah di masjid, diantaranya:
1. Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: الإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ
Tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; (diantaranya) Seorang penguasa yang adil, pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, ….” (Muttafaqun alaihi)
2. Mendapat balasan seperti haji
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الحاَجِّ المُحْرِمِ
Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu (secara berjama’ah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang memakai kain ihram.” (HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh Asy Syaikh Al Albani)
3. Menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat (Lihat HR. Muslim no. 251)
4. Disediakan baginya Al Jannah (Lihat H.R. Al Bukhari no. 662 dan Muslim no. 669)
5. Mendapat dua puluh lima/dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian (Lihat HR. Al Bukhari no. 645-646)

Daftar pustaka :
Read More..

Monday, September 24, 2012

ADAKAH BATAS KESABARAN MANUSIA...???


Apakah sabar itu???
Apakah sabar ada batasnya??? Kenapa??? 
Apakah pernyataan yang diucapkan oleh seseorang bahwa sabar itu ada batasnya sesuai dengan ajaran Alloh? Apakah orang yang telah kehilangan kesabarannya bisa dikatakan benar menurut ajaran Alloh? Sampai dimanakah letak kesabaran manusia??? Samakah kesabaran yang dimiliki tiap2 pribadi???

Sabar itu mksud'a, tahan uji, tahan menderita, ulet, tekun, dan tidak mudah putus asa dalam berusaha untuk menyelesaikan masalah, guna meraih keberhasilan. Sabar itu 'gak dibatasi, dan 'gak ada batasnya. Kalau sabar itu dibatasi, akhirnya akan muncul hilang kesabaran. Masih banyak orang-orang yang mengatakan “ Saya, udah hilang kesabaran saya". "Kesabaran itu terbatas”. Kata-kata tersebut biasanya diucapkan oleh orang-orang yang sedang emosi, sehingga sampai lepas kendali dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Disitulah mereka diuji kesabarannya oleh Allah SWT.Kata-kata orang yang tidak mendalami arti sabar, dan masih dangkal dalam memahami ajaran agama, sehingga apa yang dikatakannya bertentangan dengan ajaran agama. Kata-kata tersebut apabila dipahami oleh orang yang kurang/tidak memahami ajaran agama, maka mereka beranggapan bahawa sabar itu ada batasnya. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama, karena Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bersabar dalam menjalani hidup. Jadi tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia membatasi kesabarannya, juga tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia hilang kesabarannnya. Letak kesabaran manusia itu, sampai di ambang tidak marah . 

Sabar pada masing-masing pribadi mnusìa itu 'gak sama. Itu tergantung pada dapat atau tidaknya (sejauh mana) dia bisa mengendalikan emosi/ nafsunya. Senjata untuk menghdapi nafsu amarah (marah) adalah sabar. Orang yang kuat menurut pandangan Alloh, adalah orang yg dapat menahan dirìnya pada waktu marah atau pada saat punya nafsu jelek.

Banyak mereka yang menghadapi kesulitan dalam hidup, atau mungkin karena terlalu terpautnya cintanya kepada seseorang, kemudian karena putus cintanya, sehingga mereka tidak tahan uji dalam menghadapi cobaan yg menimpa dirinya. Artinya, dia tdk sabar. Sehingga banyak yang stress, gantung diri, merelakan nyawa'a digilas mobil/kereta api dll, karena mereka tidak sabar menghadapi ujian and cobaan yang sedang dialaminya.
Bahwa segala seuatu itu pasti ada akhirnya, termasuk cinta seseorang terhadap pacar atau lawan jenisnya. Mungkin pada saat sedang cinta-cintanya, yang satu mati muda lebih dahulu. Kalau ditakdirkn oleh Tuhan tidak akan menjadi jodohnya, maka 'gak mungkin akan menjadi jodohnya. Maka cintanya juga akan putus sampai disitu, meskipn sudah pacaran lama. Apalagi terlalu lama. Sampai kapanpun manusia tdk akan mampu mnjebol kodar Tuhan.

Makanya, cinta kepada Allah harus diposìsikan pada posisi paling atas dari segala cinta. Kalau manusia benar-benar cinta kepada Allah, tidak mungkin dia bunuh diri/suka melakukan perbuatan-perbuatan yg dilarang oleh Alloh. Tegasnya, semakin cinta kepada Alloh, maka semakin tidak berani melakukan perbuatn-perbuatan yg dilarang oleh Alloh.

Jadi, sabar itu gak ada batasnya. Begitu juga berusaha/berikhtiar. Manusia wajib berusaha sampai ajal merenggutnya. Maksudnya, wajib berusaha selama masih hidup. Hanya saja semua keberhasilan usaha manusia dan semua apa-apa yang diinginkan oleh manusia, hanya Alloh yang menentukannya. The human being purpose, The God disposes. Kita tidak tahu takdir kita. Tetapi Allah mewajibkan kita untuk berusaha/ berjuang (berikhtiar) untuk kebahagiaan hidup kita. Sehingga seseorang yang tidak mau berusaha/berikhtiar dalam hidupnya bisa dipastikan bahwa orang tersebut pasti akan menderita dan celaka dalam hidupnya, karena tidak mau menjalankan/mentaati ajaran Alloh SWT.

Selama manusia masih hidup, Tuhan masih memberi peluang kepada manusia untuk berusaha sampai ajal menjemputnya. Jadi masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Semoga Alloh senantiasa memberikan yang terbaik buat kita, dan semoga apa-apa yang menjadi keinginan kita sesuai dengan kehendakNya, sehingga kita senantiasa sukses dalam meraih apa yang kita cita2kan, dan hidup dalam kesuksesan dan kebahagiaan. 

Janganlah diri kita termasuk orang-orang yang putus asa (frustasi), sebab frustasi itu termasuk amal para syetan atau termasuk amalnya orang-orang kafir. Membiarkan diri kita berputus asa, mendidik diri menjadi pribadi yang penuh rasa putus asa (frustasi), dan akan mencetak diri kita sendiri menjadi pemalas dan takut menghadapi masa depan. Itu artinya mencetak diri suatu kegagalan dalam hidup yang dijalaninya.


Daftar isi :
https://www.facebook.com/groups/alumnismpn1wanareja/permalink/420034131393915/

Read More..

Sunday, September 23, 2012

MENYAKITI PACAR (DALAM HAL PERCINTAAN YANG BELUM DIIKAT OLEH IKATAN PERNIKAHAN).

Pacaran di kalangan anak2 remaja biasanya hanya untuk bersenang-senang. Banyak alasan mereka mengapa mereka membutukan pacar atau pasangan lawan jenis. Mereka mengatakan bahwa mereka perlu pacar untuk menghilangkan rasa BT, kesepian, malu dibilang gak laku/ jomblo, dan sebagainya. Nafsu asmara (cinta) yang muncul dari kalangan anak-anak remaja, ada yang terlampiaskan sehingga muncullah apa yang disebut bermesraan. Ada dari kalangan remaja yang cintanya hanya terpendam karena takut dan tidak berani mengungkapkan rasa cintanya kepada yang dicintainya, ada pula yang benar-benar bisa mengendalikan diri karena merasa belum siap menuju ke jenjang pernikahan. Di samping itu tidak sedikit pula dari kalangan anak-anak remaja yang berusaha mengendalikan diri terhadap nafsu cintanya dan menghindari pacaran yang hanya diisi dengan bermesra-mesraan, karena mereka tahu bahwa bermesra-mesraan antara cewek dengan cowok yang belum diikat dengan tali pernikahan merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam, dan itu juga merupakan perbuatan yang mengarah pada perbuatan zina. Tuhan banyak memberikan ujian dan cobaan terhadap anak-anak remaja dengan nafsu cinta dan dengan problem cintanya. Kebanyakan anak remaja belum siap melanjutkan hubungan percintaanya menuju ke jenjang pernikahan, karena mereka belum siap untuk masa depannya. Jarang percintaan di kalangan anak remaja yang punya niat tulus untuk menuju ke jenjang pernikahan. Itulah sebabnya menyakiti dalam hal hubungan percintaan di kalangan anak-anak remaja merupakan hal yang biasa. Mau dikatakan yang menyakiti akan kena hukum karma ya mungkin bisa-bisa saja. Kedua-duanya kena kutukan Tuhan juga mungkin dan bisa-bisa saja. Karena bermesra-mesraan dalam hubungan pacaran antara muda-mudi yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Sehingga seseorang yang bertekad untuk memberikan keputusan “putus cinta” dengan pacarnya, bisa jadi bahwa apa yang ia lakukan, yaitu dengan memutus cintanya terhadap pacarnya itu lebih baik jika dia lakukan, kalau dalam perjalanan cintanya akhirnya merasa dan menyadari bahwa percintaan dan pacaran yang dia lakukan semata-mata karena nafsu cintanya belaka dan menjadikan dirinya banyak melakukan maksiyat, sedangkan dia belum siap untuk masa depannya. Dan karena dia juga merasa yakin, bahwa jika dia melanjutkan cintanya maka hanya akan semakin banyak membuat dosa dan derita atas belum kesiapan dirinya. Bahkan kalau dia merasa jera dan segera mohon ampun kepada Alloh terhadap apa-apa yang dia lakukan, maka Alloh pun pasti mengampuninya. Bisa jadi dia melakukan “putus cinta” dengan wanita atau pria yg dicintainya menjadikan kehidupan dirinya lebih baik dan mendapatkan wanita atau pria yang lebih baik sehingga hidupnya lebih bahagia di kemudian hari. Sebaliknya, bagi seseorang yang memang hanya ingin mengambil hati banyak wanita atau pria, dan cinta yang dilakukannya hanya untuk mempermainkan wanita atau pria, dan untuk menuruti nafsu syahwatnya belaka, maka orang yang demikianlah yang akan banyak terkena hukum karma, alias terkena banyak kutukan Tuhan dalam hidupnya. Itulah cinta. Beware a lot in matters of love. Itulah sebabnya, bahwa cinta kepada selain Alloh tidak boleh melebihi cintanya kepada Alloh SWT. Hanya saja manusia adalah tempat lupa dan salah, sehingga hampir setiap saat berbuat dosa. Terlebih-lebih kaitannya dengan nafsu syahwat cinta, maka sulit untuk mengendalikannya, sebab dirasakannya asyik, menyenangkan dan membuat bahagia, walaupun pada hakekatnya bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan membuat dirinya banyak kena ujian dan cobaan, serta peringatan dari Tuhannya karena banyak melanggar aturan-aturan Alloh dalam bercinta. Alloh memberikan rambu-rambu dan aturan-aturan, bahwa bermesra-mesraan dan asyik-asyikan dengan lawan jenis yang belum diikat dengan tali pernikahan, merupakan perbuatan yang dilarang dalam agama (Islam). Itulah sebabnya manusia sebagai yang diciptakan oleh Alloh harus berhati-hati dan waspada. Waspadalah dan berhati-hatilah dalam masalah cinta. Cinta bisa membuat hidup terasa senang dan bahagia, dan karena dengan cinta pula bisa membuat seseorang hidup menderita bahkan gila. Semoga Alloh Dzat Yang Maha Pengampun mengampuni segala kelalaian, kealpaan, kesalahan dan dosa-dosa kita. Aamiin.


Read More..