Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60
tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang
baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the
Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in
Astronomy, Inc.)
Ilmu
pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun
berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam
semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat
dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin
of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip
yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan
sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan
'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang
yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam
semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di
dalam Al Qur'an:
ثُمَّ
اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ
Kemudian Dia
menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,...
(Al Fushshiilat, 41: 11)
Karena bumi
dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain)
terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan
terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا
Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al
Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred
Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi
dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg
University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal
Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu
semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja
baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara
yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga
berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14
abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui
pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang
satu."
SUMBER :
http://www.al-habib.info/review/al-quran-asal-mula-alam-semesta.htm
No comments:
Post a Comment