Masjid merupakan sebuah
tempat suci yang tidak asing lagi kedudukannya bagi umat Islam. Masjid selain
sebagai pusat ibadah umat Islam, ia pun sebagai
lambang kebesaran syiar dakwah Islam. Alhamdulillah, kaum
muslimin pun telah terpanggil untuk bahu-membahu membangun masjid-masjid di
setiap daerahnya masing-masing. Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yang
mayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid. Bahkan terlihat renovasi
bangunan masjid-masjid semakin diperlebar dan diperindah serta dilengkapi
dengan berbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat nyaman jama’ah.
Semoga semua usaha ini menjadi amal ibadah yang barakah karena mengamalkan hadits Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا
يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa
yang membangun masjid karena mengharap wajah Allah, niscaya Allah akan
bangunkan baginya semisalnya di al jannah.” (Al Bukhari no. 450)
Tentunya akan lebih barakah
lagi bilamana mampu merealisasikan tujuan dibangunnya masjid. Salah satu fungsi
dibangunnya masjid adalah menegakkan shalat berjam’ah di dalamnya. Ternyata,
bila kita menengok kondisi masjid-masjid yang ada terlihat shaf (barisan)
ma’mum semakin maju alias sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapa masjid yang
tidak menegakkan shalat berjama’ah lima waktu secara penuh. Kondisi ini
seharusnya menjadikan kita tersentuh untuk bisa berupaya dan ikut serta
bertanggung jawab dalam mamakmurkan masjid.
Para pembaca, dalam edisi
kali ini akan dimuat pembahasan keutamaan dan kedudukan shalat berjama’ah lima
waktu di masjid. Semata-mata sebagai nasehat untuk kita bersama dalam
mewujudkan kemakmuran masjid-masjid yang merupakan pusat syiar-syiar Islam dan
mewujudkan hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala yang benar-benar beriman
kepada-Nya.
Memakmurkan
Masjid Ciri Khas Orang-Orang Yang Beriman
Ciri khas yang harus
dimiliki oleh orang yang beriman adalah tunduk dan patuh memenuhi
panggilan-Nya. Ciri khas ini sebagai tanda kebenaran dan kejujuran imannya
kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Wahai orang-orang yang beriman penuhilah seruan Allah dan
seruan Rasul, bila Rasul menyeru kalian kepada sesuatu yang dapat menghidupkan
hati kalian…”
(Al Anfal: 24)
Allah subhanahu wata’ala
telah memanggil kaum mu’minin untuk memakmurkan masjid. Siapa yang memenuhi
panggilan Allah subhanahu wata’ala ini, maka Allah subhanahu wata’ala bersaksi
atas kebenaran dan kejujuran iman dia kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala
berfirman (artinya): “Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat.” (At Taubah: 18)
Al Imam Ibnu Katsir Asy
Syafi’i (bermadzhab Syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli tafsir berkata: “Allah
subhanahu wata’ala bersaksi atas keimanan orang-orang yang mau memakmurkan
masjid.”
(Al Mishbahul Munir tafsir At Taubah: 18)
Sesungguhnya termasuk
syi’ar Islam terbesar adalah memakmurkan masjid-masjid dengan menegakkan shalat
berjama’ah. Bila masjid itu sepi atau kosong dari menegakkan shalat berjama’ah
pertanda mulai rapuh dan melemahnya kebesaran dan kemulian dakwah Islam.
Keutamaan
Mengerjakan Shalat Berjama’ah Di Masjid
Berikut ini beberapa
keutamaan mendatangi shalat berjama’ah di masjid, diantaranya:
1.
Mendapat naungan dari Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat
Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ
يَوْمَ لاَظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: الإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي
عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ
“Tujuh
golongan yang Allah akan menaungi mereka pada suatu hari (kiamat) yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya; (diantaranya) Seorang penguasa yang adil,
pemuda yang dibesarkan dalam ketaatan kepada Rabbnya, seseorang yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, ….” (Muttafaqun alaihi)
2.
Mendapat balasan seperti haji
Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ
مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الحاَجِّ المُحْرِمِ
“Barangsiapa
yang keluar dari rumahnya dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu
(secara berjama’ah di masjid), maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang
memakai kain ihram.”
(HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh Asy Syaikh Al Albani)
3.
Menghapus dosa-dosa dan mengangkat beberapa derajat (Lihat HR. Muslim no. 251)
4.
Disediakan baginya Al Jannah (Lihat H.R. Al Bukhari no.
662 dan Muslim no. 669)
5.
Mendapat dua puluh lima/dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendirian
(Lihat HR. Al Bukhari no. 645-646)
Daftar pustaka :