ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Monday, September 24, 2012

ADAKAH BATAS KESABARAN MANUSIA...???


Apakah sabar itu???
Apakah sabar ada batasnya??? Kenapa??? 
Apakah pernyataan yang diucapkan oleh seseorang bahwa sabar itu ada batasnya sesuai dengan ajaran Alloh? Apakah orang yang telah kehilangan kesabarannya bisa dikatakan benar menurut ajaran Alloh? Sampai dimanakah letak kesabaran manusia??? Samakah kesabaran yang dimiliki tiap2 pribadi???

Sabar itu mksud'a, tahan uji, tahan menderita, ulet, tekun, dan tidak mudah putus asa dalam berusaha untuk menyelesaikan masalah, guna meraih keberhasilan. Sabar itu 'gak dibatasi, dan 'gak ada batasnya. Kalau sabar itu dibatasi, akhirnya akan muncul hilang kesabaran. Masih banyak orang-orang yang mengatakan “ Saya, udah hilang kesabaran saya". "Kesabaran itu terbatas”. Kata-kata tersebut biasanya diucapkan oleh orang-orang yang sedang emosi, sehingga sampai lepas kendali dan tidak bisa mengendalikan emosinya. Disitulah mereka diuji kesabarannya oleh Allah SWT.Kata-kata orang yang tidak mendalami arti sabar, dan masih dangkal dalam memahami ajaran agama, sehingga apa yang dikatakannya bertentangan dengan ajaran agama. Kata-kata tersebut apabila dipahami oleh orang yang kurang/tidak memahami ajaran agama, maka mereka beranggapan bahawa sabar itu ada batasnya. Hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama, karena Allah memerintahkan manusia agar senantiasa bersabar dalam menjalani hidup. Jadi tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia membatasi kesabarannya, juga tidak ada perintah dari Tuhan agar manusia hilang kesabarannnya. Letak kesabaran manusia itu, sampai di ambang tidak marah . 

Sabar pada masing-masing pribadi mnusìa itu 'gak sama. Itu tergantung pada dapat atau tidaknya (sejauh mana) dia bisa mengendalikan emosi/ nafsunya. Senjata untuk menghdapi nafsu amarah (marah) adalah sabar. Orang yang kuat menurut pandangan Alloh, adalah orang yg dapat menahan dirìnya pada waktu marah atau pada saat punya nafsu jelek.

Banyak mereka yang menghadapi kesulitan dalam hidup, atau mungkin karena terlalu terpautnya cintanya kepada seseorang, kemudian karena putus cintanya, sehingga mereka tidak tahan uji dalam menghadapi cobaan yg menimpa dirinya. Artinya, dia tdk sabar. Sehingga banyak yang stress, gantung diri, merelakan nyawa'a digilas mobil/kereta api dll, karena mereka tidak sabar menghadapi ujian and cobaan yang sedang dialaminya.
Bahwa segala seuatu itu pasti ada akhirnya, termasuk cinta seseorang terhadap pacar atau lawan jenisnya. Mungkin pada saat sedang cinta-cintanya, yang satu mati muda lebih dahulu. Kalau ditakdirkn oleh Tuhan tidak akan menjadi jodohnya, maka 'gak mungkin akan menjadi jodohnya. Maka cintanya juga akan putus sampai disitu, meskipn sudah pacaran lama. Apalagi terlalu lama. Sampai kapanpun manusia tdk akan mampu mnjebol kodar Tuhan.

Makanya, cinta kepada Allah harus diposìsikan pada posisi paling atas dari segala cinta. Kalau manusia benar-benar cinta kepada Allah, tidak mungkin dia bunuh diri/suka melakukan perbuatan-perbuatan yg dilarang oleh Alloh. Tegasnya, semakin cinta kepada Alloh, maka semakin tidak berani melakukan perbuatn-perbuatan yg dilarang oleh Alloh.

Jadi, sabar itu gak ada batasnya. Begitu juga berusaha/berikhtiar. Manusia wajib berusaha sampai ajal merenggutnya. Maksudnya, wajib berusaha selama masih hidup. Hanya saja semua keberhasilan usaha manusia dan semua apa-apa yang diinginkan oleh manusia, hanya Alloh yang menentukannya. The human being purpose, The God disposes. Kita tidak tahu takdir kita. Tetapi Allah mewajibkan kita untuk berusaha/ berjuang (berikhtiar) untuk kebahagiaan hidup kita. Sehingga seseorang yang tidak mau berusaha/berikhtiar dalam hidupnya bisa dipastikan bahwa orang tersebut pasti akan menderita dan celaka dalam hidupnya, karena tidak mau menjalankan/mentaati ajaran Alloh SWT.

Selama manusia masih hidup, Tuhan masih memberi peluang kepada manusia untuk berusaha sampai ajal menjemputnya. Jadi masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Semoga Alloh senantiasa memberikan yang terbaik buat kita, dan semoga apa-apa yang menjadi keinginan kita sesuai dengan kehendakNya, sehingga kita senantiasa sukses dalam meraih apa yang kita cita2kan, dan hidup dalam kesuksesan dan kebahagiaan. 

Janganlah diri kita termasuk orang-orang yang putus asa (frustasi), sebab frustasi itu termasuk amal para syetan atau termasuk amalnya orang-orang kafir. Membiarkan diri kita berputus asa, mendidik diri menjadi pribadi yang penuh rasa putus asa (frustasi), dan akan mencetak diri kita sendiri menjadi pemalas dan takut menghadapi masa depan. Itu artinya mencetak diri suatu kegagalan dalam hidup yang dijalaninya.


Daftar isi :
https://www.facebook.com/groups/alumnismpn1wanareja/permalink/420034131393915/

1 comment:

magister psikologi said...

terimakasih kak, mampir yuk www.mpsi.uma.ac.id