ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Wednesday, June 27, 2012

Analisis kasus mengenai dampak GAP PLATINA



Gap platina sesuai standar pabrik 0,4 mm. Ukuran celah tersebut merupakan celah platina yang dapat menghasilkan tegangan sekunder maksimal. Artinya apabila celah platina lebih besar/kecil maka berpengaruh pada besarnya tegangan sekunder.
a.       Terhadap ignition timing
Ø  Apa bila celah gap platina lebar/besar (platina membuka lebih cepat)
1)      Terjadi detonasi (knocking)
2)      Bunga api pada busi kecil
3)      Pada putaran tinggi mesin tersendat-sendat
4)      Tenaga motor berkurang
5)      Mesin cepat panas (over heating)
6)      Mesin sulit dihidupkan
7)      Kick starter membalik (pada sepeda motor)
Ø  Apabila celah gap platina sempit/kecil (platina menutup lebih lama)
1)      Bunga api pada busi kecil
2)      Platina lebih cepat panas
3)      Condensator dan coil ignition cepat rusak
4)      Mesin sukar dihidupkan
5)      Pada putaran rendah mesin tersendat-sendat
6)      Tenaga mesin kurang
7)      Mesin cepat panas (over heating)

b.      Terhadap besarnya tegangan sekunder ignition coil
Apabila celah platina pas (Sesuai standar pabrik = 0,4) maka tegangan sekunder yang dihasilkan maksimal. Namun jika celah platina terlalu kecil/besar maka tegangan sekunder yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.
c.       Terhadap jumlah putaran mesin
Jika celah platina terlalu sempit, sudut dwell besar maka maka waktu pembukaan lebih lama, tegangan sekunder kecil sehingga bisi memercikan bunga api kecil mengakibatkan pembakaran tidah sempurna sehingga daya yang dihasilkan kecil, putaran mesin jadi kecil.
d.      Terhadap daya mesin
Gap platina yang sesuai akan menghasilkan tegangan sekunder yang maksimal yang artinya percikan bunga api yang dihasilkan oleh busi juga maksimal yang berdampak pada maksimalnya proses pembakaran sehingga daya mesin yang dihasilkan juga maksimal. Namun, jika gap platina tidak sesuai (terlalu besar/kecil) maka tegangan sekunder yang dihasilkan juga tidak maksimal sehingga percikan bunga api juga tidak maksimal sehingga proses pembakaran juga tidak maksimal yang berdampak pada daya mesin yang tidak maksimal.
e.       Terhadap besar sudut dwell
Gap platina besar maka sudut dwell kecil.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu besar artinya waktu untuk platina menutup lebih lama (platina dalam keadaaan tertutup sebentar/membuka lebih cepat).
Gap platina kecil maka sudut dwell besar.
Maksudnya adalah apabila gap platina itu kecil artinya waktu untuk platina menutup lebih cepat (platina dalam keadaan tertutup lebih lama/membuka lebih lambat)
f.       Terhadap emisi gas buang
Percikan bunga api dari busi dapat maksimal apabila tegangan sekunder yang dihasilkan oleh ignition coil besar akibat pengaruh dari gap platina yang pas. Namun, apabila gap platina tidak sesuai (lebih besar/kecil) maka percikan bunga api tidak maksimal sehingga pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga emisi gas buang menjadi kurang baik.
g.      Terhadap konsumsi bahan bakar
Apabila gap platina sudah sesuai maka percikan bunga api yang dihasilkan juga maksimal yang berdampak pada pembakaran yang sempurna sehingga daya mesin yang diperlukan sudah sesuai kebutuhan. Namun, apabila gap platina tidak sesuai maka pembakaran yang dihasilkan tidak sempurna sehingga daya mesin juga tidak maksimal sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka harus menambah konsumsi bahan bakar.

No comments: