ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Tuesday, March 5, 2013

Prinsip kerja CVT (Continous Variabel Transmission)


Kemajuan teknologi yang sangat cepat, menjadikan suatu bangsa berfikir jauh ke depan untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju. Kemajuan teknologi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Salah satu kemajuan teknologinya yaitu dalam bidang otomotif. Setiap Negara tidak akan terlepas dari bidang tersebut. Dunia otomotif, baik mobil maupun motor selalu mengalami kemajuan, salah satunya adalah dalam sistem transmisi. Saat ini sistem transmisi matic atau yang lebih dikenal dengan CVT (Continous Variable Transmission) mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Sistem trasmisi ini dikembangkan mulai tahun 1956 oleh seorang yang berkebangsaan Belanda yaitu Van Der Doorne. Pada awalnya sistem ini kurang diminati karena bahan yang digunakan cepat aus.
Sebagai contoh, salah satu perusahaan sepeda motor yang menggunakan sistem CVT adalah Yamaha dengan berbagai jenis, diantaranya adalah Sepeda Motor Yamaha Mio. Dan masih banyak lagi perusahaan sepeda motor yang menggunakan sistem CVT.
Prinsip kerja CVT (Continous Variabel Transmission), reduksi perpindahan gigi CVT ini dimotori oleh kopling sentrifugal. Komponen ini dirangkai pada as rongga belakang dan poros Crankshaft. Sentrifugal depan dan belakang, dilengkapi piringan (puli) model kerucut. Puli ini sebagai pemutar V-Belt (sabuk dengan penampang “V”).
Sabuk merupakan pengganti rantai penggerak. Untuk itu, bentuk bagian dalam sabuk di buat bergerigi, yang nantinya tali bergerigi sebagai objek penggerak sentrifugal mesin ke sentrifugal roda.
Setiap puli terdiri dari dua bilah kiri kanan akan menjepit dan meregang. Bila puli meregang, maka jepitannya terhadap sabuk mengendur. Makanya sabuk berada di dekat poros, lingkarannya berdiameter kecil.
Sebaliknya puli belakang menutup dan menjepit sabuk-sabuk ada di tepi puli dan lingkarannya berdiameter besar, kecepatan sedang, besarnya lilitan depan dan belakang seimbang. Sedangkan pada kecepatan tinggi, puli
depan akan menyempit dan menjepit sabuk. Sehingga lingkar sabuknya berdiameter besar. Sebaliknya, puli kiri kanan belakang saling menjauh, membuat lilitan sabuknya mengecil.

No comments: