Matriks (resin)
dalam susunan komposit bertugas melindungi dan mengikat serat agar dapat
bekerja dengan baik. Matriks harus bisa meneruskan beban dari luar ke serat.
Umumnya matriks terbuat dari bahan-bahan yang lunak dan liat. Polimer (plastik)
merupakan bahan umum yang biasa digunakan. Matriks juga umumnya dipilih dari
kemampuannya menahan panas. Polyester, vinilester dan epoksi adalah
bahan-bahan polimer yang sejak dahulu telah dipakai sebagai bahan matriks.
Persyaratan di bawah ini perlu dipenuhi sebagai bahan matriks untuk pencetakan
bahan komposit:
1) Resin
yang dipakai perlu memiliki viskositas rendah, dapat sesuai dengan bahan
penguat dan permeable.
2) Dapat
diukur pada temperatur kamar dalam waktu yang optimal.
3) Mempunyai
penyusutan yang kecil pada pengawetan.
4) Memiliki
kelengketan yang baik dengan bahan penguat.
5)
Mempunyai sifat baik dari bahan yang
diawetkan.
Tidak ada bahan
yang dapat memenuhi semua persyaratan di atas tetapi pada saat ini paling
banyak dipakai adalah polyester tak jenuh (Surdia, T., dan Saito, 1999).
Polimer diklasifikasikan sebagai thermoset dan thermoplastic, polimer thermoset
tidak larut dan tidak dapat dicairkan kembali setelah terbentuk karena
rantainya yang kaku bergabung dengan ikatan kovalen yang kuat, sedangkan
polimer thermoplastic tidak tahan
pada suhu dan tekanan tinggi karena ikatannya lemah. Contoh polimer thermoset yaitu epoksi, poliester,
fenolat, poliamida, sedangkan contoh polimer thermoplastic yaitu polietilen, polistiren, polieter-eter-keton
(PEEK), dan polifenilen sulfida (PPS) (Kaw, 2006).