Kata komposit (composite) berasal
dari kata "to compose" yang berarti menyusun atau menggabung.
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material, di mana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda (Jones,
1975). Menurut
Kaw, A.K. (1997), komposit adalah
struktur material yang terjadi dari dua kombinasi bahan atau lebih, yang
dibentuk pada skala makrospik dan menyatu secara fisika. Unsur pembentuk
komposit disebut penguat (serat atau partikel) dan pengisi (matriks). Matriks
bertugas mengikat serat agar tetap pada posisinya dan menjaga serat dari
pengaruh lingkungan luar. Bahan komposit merupakan bahan gabungan secara
makro, maka bahan komposit dapat didefinisikan sebagai suatu sistem material
yang tersusun dari campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang
secara makro berbeda di dalam bentuk dan atau komposisi material yang pada
dasarnya tidak dapat dipisahkan (Schwartz, 1984).
Tumbuhan
penghasil serat sering dikenal dengan istilah bast plant, seperti kenaf,
rosella, flax, jute, rami dan
tanaman penghasil serat lainnya. Selain itu, serat alam dapat juga diperoleh
dari serat buah (fruit fiber), seperti kapok, kapas, buah kelapa sawit (palm
fiber) serta buah kelapa (coconut fiber atau coir), dan serat
daun (leaf fiber) seperti sisal dan nanas. (Brouwer, 2000).
Serat alam
mempunyai kekuatan berkisar antara 220 MPa (serat buah kelapa) sampai dengan
1500 MPa (serat flax) dan modulus Young antara 6 GPa (serat buah kelapa)
sampai dengan 80 GPa (flax), serta
massa jenisnya berkisar 1,25 gram/cm3 sampai dengan 1,5 gram/cm3.
Serat gelas tipe E mempunyai kekuatan 2200 MPa dan modulus Young 73 GPa, serta massa jenis 2,55 gram/cm3, sehingga
untuk beberapa serat alam seperti flax,
hemp, rami dan sisal mempunyai modulus spesifik yang kompetitif dengan serat
gelas. (Mueller dan Krobjilowski, 2003).
No comments:
Post a Comment