Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara
maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia
mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia(raja)
menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia
telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia(raja) dan pahala
baginya (orang yang menasihati).” (Hadits Imam Ahmad, Dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Dzilalul Jannah fi Takhriji Sunnah 2/521-522.)
Maka jika terjadi pada suatu masyarakat seorang pemimpin yang dhalim,
sesungguhnya kedhaliman tersebut dimulai dari rakyatnya. Meskipun
demikian apabila rakyat dipimpin oleh seorang penguasa yang melakukan
kemaksiatan dan penyelisihan (terhadap syariat) yang tidak mengakibatkan
dia kufur dan keluar dari Islam maka tetap wajib bagi rakyat untuk
menasihati dengan cara yang sesuai dengan syariat.
Bukan dengan
ucapan yang kasar lalu dilontarkan di tempat-tempat umum apalagi
menyebarkan dan membuka aib pemerintah yang semua ini dapat menimbulkan
fitnah yang lebih besar lagi dari permasalahan yang mereka tuntut.
Kemungkaran-Kemungkaran Pada Acara Unjuk Rasa:
- Bentuk tasyabuh (mengikuti cara) dengan orang-orang kafir.
- Termasuk khuruj (menentang pemerintah) yang dilarang oleh Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam riwayat Muslim dan lain-lain
-
Menceritakan aib pemerintah di depan umum dalam bentuk orasi-orasi yang
ini pun dilarang oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
- Ikhtilath (bercampurnya laki-laki dan perempuan) bahkan berdesak-desakan
- Tindak anarkis yang seringkali timbul ke sana atau setelah demonstrasi dan orasi-orasi.
- Dan lain-lain.
Solusinya:
Pada situasi sekarang, masalah yang timbul bukan saja terjadi akibat
satu aspek, misalnya ekonomi. Tetapi juga terkait pada aspek lainnya,
seperti sosial dan politik. Dan krisis ini tidak bisa sembuh total
manakala dibasmi dengan kebathilan.
Suatu negara yang dipimpin
oleh pemimpin yang dhalim yang di dalamnya ditaburi praktek-praktek
kolusi, korupsi, dan nepotisme merupakan buah dari tindakan rakyatnya
juga. Maka kalau rakyatnya baik, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
menganugerahkan kepada mereka pemimpin yang arif dan bijaksana. Hal ini
sudah dibuktikan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi
Wa Sallam dan para Khulafaur Rasyidin. Situasi yang kacau balau ini
solusinya bukan dengan demonstrasi tetapi dengan amar ma’ruf nahi
mungkar dengan cara yang tepat dan benar. Kemudian menyebarkan ilmu yang
haq di kalangan umat agar muncul generasi-generasi yang berbekal ilmu.
Akhirnya diharapkan nanti setiap langkah yang mereka lakukan diukur
dengan ilmu syar’i yang haq. Dengan demikian akan musnahlah virus
kolusi, korupsi, dan virus-virus lainnya.
Wallahu A’lam Bis Shawab.
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/05/19/demonstrasi-unjuk-rasa-laki-laki-perempuan-di-jalan-jalan-menentangan-kepada-pemerintah-yang-dilarang-rasulullah/
No comments:
Post a Comment