BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Peran Media Dalam Komunikasi dan Pembelajaran
Media adalah kata jamak dari medium, yang artinya perantara.
Dalam proses komunikasi, media hanyalah satu dari empat komponen yang harus
ada. Komponen yang lain, yaitu : sumber informasi, informasi dan penerima
informasi. Seandainya satu dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses
komunikasi tidak mungkin terjadi. Interaksi dan saling ketergantungan keempat
komponen tersebut adalah seperti di bawah:
Gambar 1. menunjukkan bahwa konsep sumber atau penerima informasi adalah
konsep relatif. Di saat tertentu, seseorang dapat berperan sebagai sumber
informasi, namun pada saat lain (atau pada saat yang sama), bias juga menjadi
penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara dua
arah atau timbal balik semacam ini.
1.2 Media dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran (instructional), sumber informasi adalah
dosen, guru, instruktur, peserta didik, bahan bacaan dan sebagainya. Menurut
Schramm (1977), media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi)
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs (1977)
mendifinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi /
materi pembelajaran. Sedang menurut Arief S. Sadiman (1986) media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sehingaa proses belajar terjadi.
1.3 Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar
interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal.
Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Kemp
dan Dayton (1985), yaitu :
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu
hal. Melalui media, penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan
kepada siswa secara seragam.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat
dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau
prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan
lengkap.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan
siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin
akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
4. Jumlah waktu belajar-mengajar
dapat dikurangi
Sering kali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk
menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak
itu, jika mereka memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.
5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien,
tetapi juga membantu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
6. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat di rancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan
guru.
7. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pegetahuan dan
proses pencarian ilmu.
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan dan mengurangi
penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih
banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Taksonomi Media Pembelajaran
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui saluran atau perantara
tertentu, ke penerima pesan. Di dalam proses belajar mengajar pesan tersebut
berupa materi ajar yang disampaikan oleh dosen/guru, sedang saluran atau
perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan/materi ajar adalah media
pembelajaran atau disebut juga sebagai media instruksional. Fungsi media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah untuk :
1.
memperjelas penyajian pesan agar tidak
bersifat verbalistis,
2.
mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera,
3.
menghilangkan sikap pasif pada subjek belajar,
4.
membengkitkan motivasi pada subjek belajar.
2.2 Taksonomi Media Menurut Briggs
Taksonomi
oleh Briggs lebih mengarah kepada karakteristik siswa, tugas instruksional,
bahan dan transmisinya.
Langkah-langkah
dalam memilih media instruksi adalah:
1. merumuskan
tujuan belajar,
2. mengelompokkan
tujuan berdasarkan domain atau jenis pembelajaran,
3. memilih
acara pengajaran yang akan berlangsung,
4. Tentukan
jenis stimulus untuk setiap acara,
5. untuk
mendaftar media yang dapat digunakan pada setiap peristiwa dalam pengajaran,
6. Memperhitungkan
(berdasarkan nilai utilitas) media yang digunakan.
7. Tentukan
media yang dipilih akan digunakan,
8. menulis
penalaran (rasional) untuk memilih media,
9. Tuliskan
prosedur untuk digunakan pada setiap event,
10. Menulis
skrip dalam pembicaraan penggunaan.media
2.3 Jenis Media Menurut Briggs
Briggs
mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar, yaitu :
1. Obyek
2. Model
3. Suara langsung
4. Rekaman audio
5. Media cetak
6. Pembelajaran terprogram
7. Papan tulis
8. Media transparansi
Media
transparansi atau overhead transparency
(OHT)seringkali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Media transparasi
adalah media visual proyeksi, yang dibuat dari bahan transparan, biasanya film acatate atau plastik berukuran 81/2”
x 11”. Alat yang digunakan untuk memproyeksikannya yaitu OHP.OHP adalah alat
yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan transparasi ke
arah layar lewat atas atau samping aorang yang menggunakannya.
Media
transparansi memiliki beberapa kelebihan dan keterbatasan yaitu:
Kelebihan
1) Gambaryang
diproyeksikan lebih jelas dibanding gambar yang dipapan. Ruangan tak perlu di
gelapkan sehingga siswa dapat melihat sambil mencatat;
2) Guru
sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa;
3) Benda-benda
kecil dapat diproyeksikan dengan OHP walaupun hasilnya berupa bayang-bayang;
4) Memungkinkan
penyajian diskriminasi warna dan menarik minat siswa;
5) Lebih
sehat daripada papan tulis;
6) Praktis,dapat
digunakan untuk semua ukuran kelas ruangan;
7) Tak
perlu menggunakan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena mudah
dioperasikan;
8) Mempunyai
variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan,terutama untuk
proses yang komplek dan bertahap;
9) Menghemat
tenaga dan wwktu karena dapat dipakai berulang-ulang;
10) Sepenuhnya
dibawah kontrol guru;
11) Dapat
dipakai sebagai petunjuk sistematika guru,dan apabila menggunakan
bingkai,catatan-catatan tanmbahan untuk meningkatkan si guru dapat dibuat di
atasnya;
12) Dapat
menstimulasi efek gerakyang sederhana dan warna pada proyeksinya dengan
menambahkan alat penyajian tertentu.
Kelemahan media transparansi
1) Transparansi
memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya(OHP) sedang OHP itu sendiri
kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya di tempat-tempat tertentu;
2) Transparansi
memerlukan waktu, usaha dan persiapan yang
baik, lebih-lebih kalo menggunakan teknik penyajian yang kompleks;
3) Jika
teknik pemanfaatan serta potensinya kurang dikuasai ada kecenderungan OHP
dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersufat pasif.
9. Film
bingkai
Film bingkai adalah suatu film berukuran
35mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari karton,
atau plastik. Selain ukuran tersebut masih ada lagi ukuran yang lebih besar, oversized slides (21/4x21/2 inci) lantern slide (31/4x4 inci). Panjang
pendeknya film bingkai tergantung dari tujuan yang ingin di capai dan materi
yang ingin disajikan.
Keuntungan
film bingkai
·
Materi pelajaran yang
sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serempak.
·
Fungsi berfikir siswa
dirangsang dan dikembangkan secara bebas
·
Film bingkai baik untuk
menyajikan berbagai bidang studi tertenntu, dapat digunakan baik secara
kelompok maupun individual,tidak pandang usia.
·
Progam film bingkai
bersuara dapat menjadi media yang efektif bila dibandingkan dengan media cetak
yang berisi gambar yang sama.
·
Program film bingkai
bersuara mudah direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya.
Kelemahan film bingkai
·
Film bingkai yang
terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila
penyimpanannya kurang baik.
·
Hanya mampu menyajikan
objek-objek secara diam(still)
·
Dibandingkan dengan
gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkai jauh lebih mahal.
10. Film
rangkai
Pada film rangkai gambar berurutan
merupakan satu kesatuan. Ukuran film nya sama dengan film bingkai yaitu 35 mm.
Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50 sampai 75 gambar dengan panjang
lebih kurang 100 sampai 130 cm, tergantung pada isi film itu. Film rangkai
memiliki dua ukuran gambar yaitu gambar tunggal (single frame dengan ukuran ¾ x
1 inci) dan gambar ganda (double frame dengan ukuran 11/2 x 1 inci).
Kelebihan
film rangkai yaitu:
·
Kecepatan penyajian
bisa diatur, dan dapat ditambah narasi dengan kontrol oleh guru;
·
Semua kelebihan non projected still picture dimiliki
oleh film rangkai;
·
Cocok untuk mengajarkan
keterampialan;
·
Urutan gambar sudah
pasti karena film rangkai merupakan satu kesatuan;
·
Penyimpanannya mudah,
cukup digulung dan dimasukkan ketempat khusus;
·
Dapat untuk belajar
kelompok maupun individual.
Kelemahan film rangkai yaitu:
·
Film rangkai sulit di
edit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri
secara lokal dan memerlukan peralatan laboratorium yang dapat mengubah film
bingkai ke film rangkai.
11. Film
Merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar-mengajar. Ada tiga macam ukuran film
yaitu 8 mm, 16 mm, dan 35 mm.
Jenis
pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm tepat untuk dipakai di skolah
sedang yang terakhir biasanya untuk komersial.
Kelebihan
dari film yaitu:
Ø Film
merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun
yang lambanakan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan membaca
atau penguasaan yang kurang, bisa diatasi dengan menggunakan film;
Ø Sangat
bagus untuk menerangkan suatu proses;
Ø Dapat
menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali sejarah –sejarah yang
lampau;
Ø Dapat
menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus atau
sebaliknya;
Ø Memikat
perhatian anak;
Ø Lebih
realistis, dapat di ulang-ulang di hentikan, dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan.
Hal- hal yang abstrak menjadi jelas.
Sekalipun banyak kelebihannya film memiliki
kelemahan antara lain harga/biaya produksi relatif mahal, film tak dapat
mencapai semua tujuan pembelajaran, penggunaannya perlu ruangan gelap.
12. Televisi
Merupakan media yang menyampaikan
pesan-pesan pembelajaran secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke media massa.
Kelebihan
televisi yaitu:
1. Dapat
menerima,menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain,
menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang akan di capai;
2. Merupakan
media yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak;
3. Dapat
memikat perhatian sepenuhnya dari penonton;
4. Mempunyai
realitas dari film tapi juga mempunyai kelebihan yang lain yaitu
immediacy(objek yang baru saja di tangkap kamera dapat segera dipertontonkan);
5. Sifatnya
langsung dan nyata;
6. Hampir
setiap mata pelajaran dapat di TV kan;
7. Dapat
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru dalam hal mengajar;
Kelemahan televisi yaitu:
1. Harga
pesawat TV relatif mahal;
2. Sifat
komunikasinya hanya satu arah;
3. Jika
akan dimanfaatkan di kelas, jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah
sering kali sulit disesuaikan;
4. Program
diluar kontrol guru;
5. Besarnya
gambar di layar relatif kecil di banding dengan film, sehingga jumlah siswa
yang dapat memanfaatkan terbatas.
13. Gambar
Tabel 2. Taksonomi Media menurut Briggs
2.4 Karakteristik Media Pembelajaran
Sesuai dengan
klasifikasinya, maka setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik
sendiri-sendiri. Karakteristik tersebut dapat dilihat menurut kemampuan media
pembelajaran untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan, maupun penciuman. Dari
karakteristik ini, untuk memilih suatu media pembelajaran yang akan digunakan
oleh seorang guru pada saat melakukan proses belajar mengajar, dapat
disesuaikan dengan suatu situasi tertentu. Media pembelajaran berdasarkan tujuan
praktis yang akan dicapai dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Media Grafis
Media
grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan pesan yang akan disampaikan
dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Simbol-simbol tersebut artinya
perlu difahami dengan benar, agar proses penyampaian pesannya dapat berhasil
dengan balk dan efisien. Selain fungsi tersebut secara khusus, grafis berfungsi
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau
menghiasi fakta yang mungkin akan cepat terlupakan bila tidak digrafiskan
(divisualkan). Bentuk-bentuk media grafis antara lain adalah:
a.
gambar foto,
b.
sketsa,
c.
diagram,
d.
bagan/chart,
e.
grafik,
f.
kartun,
g.
poster,
h.
peta,
i.
papan flannel,
j.
papan buletin.
2. Media Audio
Media
audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan melalui media
audio dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, balk verbal maupun
non-verbal. Bebarapa media yang dapat dimasukkan ke dalam kelompok media audio
antara lain:
a.
radio,
b.
alat perekam pita magnetik,
c.
alat perekam pita kaset.
3. Media
Projeksi
Media projeksi diam memiliki persamaan dengan
media grafis, dalam art dapat menyajikan rangsangan-rangsangan visual.
Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalam media projeksi diam. Media
projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan grafis, misalnya untuk
lembar peraga (captions). Dengan menggunakan perangkat komputer (multi media),
rekayasa projeksi gerak lebih dapat bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir
keseluruhannya menggunakan perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill
(keterampilan motorik) projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan di bandingkan
dengan projeksi diam. Beberap media projeksi antara lain adalah:
a.
Film Bingkai,
b.
Film rangkai,
c.
Film gelang (loop),
d.
Film transparansi,
e.
Film gerak 8 mm, 16 mm, 32 mm,
f.
Televisi dan Video.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media
pembelajaran segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat
digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (
individu atau kelompok ), yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
minat pebelajar sedamikian rupa sehingga proses belajar di dalam kelas atau di
luar kelas menjadi lebih efektif. Jadi tujuan akhir dari penggunaan media
adalah untuk kemudahan belajar bukan kemudahan mengajar.
Usaha-usaha
ke arah taksonomi media pembalajaran telah dilakuakan oleh para ahli dengan
dasar pertimbangannya mesing-masing. Taksonomi media pebelajaran menurut Briggs
membuat media pembelajaran dengan pertimbangkan yang lebih berfokus pada proses
dan interaksi dalam belajar, daripada sifat dari medianya sendiri, karena
klasifikasinya berdasarkan kesesuaian rangsangan yang ditimbulkan media dengan
karakteristik siswa. Dan diklasifikasikan dalam 13 jenis. Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas, yang
dikaitkan atau dilihat dari berbagai segi.
B. Saran
Walaupun
telah ada pengklasifikasian dari media-media pembelajaran, tetapi belum ada
klasifikasi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya,
terutama untuk sistem instruksional (pembelajaran). Maka pengelompokan media
yang sudah ada pada saat ini seharusnya diharapkan dapat memperjelas perbedaan
tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga dalam memilih media yang
sesuai untuk pelajaran tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
Selasa, 20 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
No comments:
Post a Comment