Do’a
kalbu
Di
malam penuh bintang, di atas sajadah yang ku bentang
Sedu-sedan
sendiri mengadu pada yang maha kuasa
Betapa
naïf diriku ini hidup tanpa ingat padamu
Urat
nadiku tau aku hampa
Dimalam
penuh bintang, di bawah sinar bulan purnama
Kupasrahkan
semua kelu dan kesah yang aku rasa
Sesak
dadaku menangis pilu saat ku urai dosa-dosaku
Di
hadapanMU ku tiada artinya
Do’a
kalbu tak bisa aku bending
Deras
bak hujan di gurun sahara, hatiku yang gersang terasa oh tentram
Hanya
engkau yang tau siapa aku, tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan
diriku selama-lamanya . . .
No comments:
Post a Comment