Permasalahan-permasalahan
global makin kompleks. Persaingan dunia kerja pun makin kompetitif. Eksploitasi
alam, pemanasan global, krisis perekonomian dan kemiskinan adalah hal yang
harus diselesaikan di masa yang akan datang. Permasalahan ini tentunya dapat
diselesaikan dengan membekali setiap warga negara dengan pendidikan yang
bermanfaat di abad ke-21. Twenty-first century skills adalah
keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan di masa
akan datang.
Kebutuhan untuk menguasai 21st century
skills, membuat banyak negara di seluruh dunia telah melakukan reformasi
pada kurikulum, pengajaran, dan penilaian dengan tujuan yang lebih baik
mempersiapkan semua anak untuk kebutuhan pendidikan yang lebih tinggi dari
kehidupan dan pekerjaan di abad ke-21 (Darling-Hammond, L. 2012:301).
Australia, Finlandia dan Singapura adalah contoh dari beberapa negara yang
telah mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan 21st century skills.
Australian Curriculum, Assessment and
Reporting Authority (ACARA) yang merupakan
lembaga yang mengelola kurikulum di Australia secara nasional telah membuat
kebijakan kurikulum untuk mengintegrasikan 21st century skills. Pada
kurikulum nasional Australia ACARA telah mengatur adanya 10 kemampuan yang
harus ditangani secara nasional yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
abad 21. Kemampuan tersebut adalah literasi Berhitung, literasi informasi dan
literasi ICT, keterampilan berpikir, kreatifitas, manajemen diri, kerja dalam
tim, pemahaman antar budaya, etika perilaku, and kompetensi sosial (ACARA. 2012:
15)
Finlandia merupakan negara yang paling
maju dalam bidang pendidikan apalagi selalu menduduki peringkat pertama pada Programme
for International Student Assessment (PISA) selama satu dekade terakhir ini.
Dengan memperbaiki sistem pendidikan dimulai dari guru-guru yang sangat bermutu
dan juga dengan menerapkan sistem assessment yang sangat kompleks yang
meliputi keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan menulis
(Darling-Hammond, L. 2012:323). Kurikulum inti nasional Finlandia adalah
dokumen yang jauh lebih ramping, tidak lebih dari ratusan halaman yang
menjelaskan secara terperinci (misalnya saja, standar penilaian matematika
untuk semua nilai dijelaskan sekitar sepuluh halaman). Kurikulum inti ini
menjadi panduan guru dalam mengembangkan kurikulum lokal secara kolektif dan
penilaian yang mendorong peserta didik untuk menjadi peserta didik yang aktif
yang dapat menemukan dan menganalisis (Darling-Hammond, L. 2012:324).
Singapura mempunyai kebijakan lain untuk
mengintegrasikan 21st century skills yaitu dengan program project
work dan Knowledge and inquiry (Darling-Hammond, L. 2012:329). Project
work adalah subjek interdisipliner yang wajib untuk semua peserta didik pra
universitas. Ada waktu kurikulum khusus bagi peserta didik untuk melaksanakan
tugas-tugas proyek mereka selama periode yang diperpanjang. Sebagai subjek
interdisipliner, dibentuk dari pengetahuan dan keterampilan untuk fokus pada
hasil interdisipliner dengan mewajibkan peserta didik untuk menggambarkan
pengetahuannya dan menerapkan keterampilan dari seluruh domain subjek yang
berbeda (Darling-Hammond, L. 2012:329). Tujuan proyek ini adalah memberikan
pengalaman langsung pada peserta didik dan juga menjadi evaluasi bagi
pemerintahan Singapura. Knowledge and inquiry merupakan program yang
dikembangkan oleh pemerintah Singapura untuk membangun Pemahaman tentang alam
dan konstruksi pengetahuan, berpikir kritis dan berkomunikasi (Darling-Hammond,
L. 2012:332).
Dari contoh ketiga negara maju di atas
tampak bahwa arah pendidikan pada abad ke-21 lebih mengutamakan keterampilan
yang lebih aplikatif dan berguna di masa depan. Pendidikan di masa akan datang
juga mengutamakan nilai-nilai untuk berinteraksi secara global, bekerja dalam
tim dan berkomunikasi. Untuk saat ini kemampuan kognitif bukan satu-satunya
kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik perlu dibekali
dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21. Salah satu peran utama pendidikan adalah untuk
mempersiapkan para pekerja di masa depan dan warga negara untuk menghadapi
tantangan zaman mereka. Pendidikan
menjadi kunci untuk kelangsungan
hidup ekonomi di abad ke-21.
No comments:
Post a Comment