ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Friday, April 7, 2017

Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Berfilsafat sebagai manifestasi kegiatan intelektual yang telah meletakkan dasar-dasar paradigmatic bagi tradisi dalam kehidupan masyarakat ilmiah ala barat diawali oleh orang-orang Yunani Kuno pada abad ke-6 SM. Pada dasarnya kelahiran filsafat tidak dirintis oleh dunia timur sudah ditegaskan oleh Diogenes Laertius di tahun 200 yang kemudian diperkuat oleh Eduard Zeller dalam karyanya Grundriss der Geschichte der Grieschischen Philosophie (1920). Apa yang dating dari dunia timur bukanlah filsafat, melainkan ajaran-ajaran praktis-terapan, seperti: ilmu perbintangan, ilmu pengobatan, ilmu hitung dan lain sebagainya.
Dalam dimensi fenomenalnya, ilmu pengetahuan menampakkan diri pada hal-hala berikut ini.
1.     Masyarakat yaitu suatu masyarakat elit yang dalam hidup kesehariannya sangat konsern pada kaidah-kaidah universalisme, komunalisme, disinterestedness, dan skeptisisme yang terarah dan teratur.
2.     Proses yaitu olah krida aktivitas masyarakat elit yang melalui refleksi, kontempasi, imajinasi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan sebagainya tidak pernah mengenal titik henti untuk mencari dan menemukan kebenaran ilmiah.
3.      Produk yaitu hasil dari aktifitas tadi berupa dalil-dalil, teori-teori, dan paradigma-paradigma beserta hasil penerapannya, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
Dalam dimensi-dimensi strukturalnya, ilmu tersusun atas komponen-komponen berikut ini.
1. Objek sasaran (gegenstand) yang ingin diketahui.
2. Gegenstand terus-menerus dipertanyakan tanpa mengenal titik henti.
3. Ada alasan (motif) dan dengan sarana dan cara tertentu gegenstaand tadi terus-menerus dipertanyakan.
4. Temuan-temuan yang diperoleh selangkah demi selangkah disusun kembali dalam satu kesatuan sistem.
Melalui pemikiran trio filsuf besar, yaitu Socretes, Plato dan Aristoteles. Semenjak itu filsafat yang semula bercorak mitologik berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang meliputi berbagai macam bidang. Hal ini terbukti dari pernyataan Aristoteles yang mengemukakan bahwa filsafat, sebagai semua kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan secara akaliah dan membaginya menjadi ilmu pengetahuan poletis (terapan), ilmu pengetahuan praktis (dalam arti normative seperti etika, politik) dan ilmu pengetahuan teoritik. Ilmu pengetahuan inilah yang dikatakan sebagai yang terpenting, dan membaginya menjadi ilmu alam, ilmu pasti dan filsafat pertama yang kemudian dikenal sebagai metafisika.
Pasca Aristoteles, bersamaan dengan pudarnya kekuasaan Romawi menandakan datangnya tahapan baru yaitu aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Atau dengan kata lain kegiatan ilmiah diarahkan untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan pada masa ini adalah Anchila Theologia (abdi agama). Pada masa ini melahirkan filosof terkemuka yaitu Thomas Aquinas. Dia adalah salah satu diantara orang-orang yang berusaha membuat filsafat Aristoteles sesuai dengan agama Kristen. Puncak filsafat Kristiani ini adalah Patristik (Lt. “Patres”/Bapa-bapa Gereja) dan Skolastik.
Pada abad pertengahan di daerah arab terjadi penterjemahan karya filusufi Yunani Aristoteles oleh : Alkindi, Alfarasi, Ibn Sina, Ibn Rasjd, Al Gazali. Sehingga filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang di daerah Arab adalah Sastra, Aljabar, Pengobatan, dll. Kemudian dibawa ke Cordova (Spanyol) dan dikembangkan oleh dunia barat.
Masa gerakan Aufklaerung (masa di barat kembali mengungkapkan peranan akal pada abad ke-18). Filsafat berpisah dengan agama ditandai sebagai awal perkembangan ilmu pengetahuan misalnya Copernicus (Astronomi), Vesalius (Susunan tubuh manusia), Issac Newton (Mekanika Klasik). Berkembang ilmu sosial dengan pelopornya Auguste Conte (1790-1857) dengan teori “Filsafat Positif”. Kata positif dimaksudkan untuk menerangkan bahwa yang benar dan yang nyata haruslah konkret, eksak, akurat, dan memberi kemanfaatan. Seiring berjalannya waktu revolusi ilmu pengetahuan berlanjut di abad ke-20 berkat teori relativitas-nya Einstein dan berhasil mengembangkan ilmu dasar seperti astronomi, fisika, kimia, biologi molekuler, dan hasilnya dapat dinikmati sampai sekarang.

No comments: