ASSALAMUALAIKUM WR. WB, Selamat datang di purnama-blog, semoga dapat memberi inspirasi dan bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca, Aamiin !!!

Friday, April 7, 2017

Peran Teknologi Dalam Dinamika Proses Kebudayaan

Kebudayaan terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda seperti lembaga politik, ideology-ideologi politik, sistem ekonomi, sistem hokum, nilai sosial dan nilai religius.
Dalam perspektif fenomenologis Berger, teknologi adalah bagian realitas obyektif sebagai hasil dari momentum proses eksternalisasi. Dengan pendekatan sistem maupun fenomenologis, tidak tepat jika teknologi berlawanan dengan kebudayaan.
Teknologi berperan dalam membangun unsur material kebudayaan manusia. Perubahan berpikir tentang pikiran menjadi berpikir tentang tindakan, merupakan perubahan esensial. Perubahan dari alam theoria ke alam praxis menggambarkan peningkatan peran teknologi dalam kebudayaan manusia. Teknologi mempunyai potensi merubah kesadaran intelektual dan moral dari individu. Teknologi merupakan bagian realitas obyektif, memiliki peran terhadap komponen kebudayaan. Teknologi komputer dengan Internet mengkondisikan manusia berbeda dengan dunia tanpa teknologi komputer. Terbentuk pola hubungan baru, tata nilai baru, bahkan dunia baru, yakni dunia Cyberspace. Paradigma teknologi:
1.  Gerakan yang berkembang dan mendapatkan latar belakang filosofisnya dari scientism dan positifisme. Ciri pokoknya adalah:
a.      Keharusan teknologi, menyatakan bahwa setiap ilmu yang diterapkan wajib untuk diterapkan. Jika melalaikan kewajiban berarti menghalangi kemajuan.
b.      Masalah yang timbul karena teknologi akan dipecahkan oleh teknologi.
c.     Elitism dalam teknologi, bahwa struktur teknologi hanya dapat ditangani oleh suatu kelompok orang tertentu.
2.   Teknologi tepat (apropiate technology), adalah gerakan yang menentang paradigma teknologi berdasarkan scientism dan positivime. Tujuannya adalah membongkar elitism dalam teknologi dengan mengembangkan teknologi yang lebih demokratis. Nilai yang jadi patokan dalam gerakan ini adalah:
a.  Pengutamaan usaha swadaya, berkaitan dengan perumusan permasalahan, pemecahan masalah, maupun pengelolaan teknologinya.
b.      Penghargaan yang tinggi terhadap desentralisasi.
c.       Pengutamaan kegotong-royongan dalam melaksanakan sesuatu.
d.   Kesadaran tanggung jawab jangka pendek dan jangka panjang, tanggung jawab sosial dan ekologis.

Jawaban manusia terhadap masalah teknologinya, dipengaruhi lingkungan fisik, sosial, ekonomi, politik, biologis dan agama. Teknologi dapat berupa produk, lembaga dan mekanisme kerja dalam masyarakat. Pada saat ini produk teknologi dan sistem nilai dibalik teknologi dengan mudah melintasi wilayah kebudayaan. Beberapa persoalan di Negara berkembang berkaitan dengan teknologi sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan masalah teknologis, melainkan terkait dengan aspek politis dan ekonomis. Alih teknologi lebih banyak menimbulkan pertanyaan daripada memberi jawaban terhadap kesenjangan teknologi antara negara maju dengan negara berkembang. Bila yang dimaksud dengan alih teknologi adalah relokasi industri dari negara maju ke negara berkembang, permasalahannya pada kemauan politik negara maju, disamping tendensi ekonomis dari investor. Stabilitas politik, deregulasi upah buruh rendah sebagai pertimbangan relokasi industri, jelas lebih didasarkan motivasi ekonomi daripada alih teknologi. Untuk menekan Negara berkembang digunakan issue HAM. Akan timbul masalah apabila alih teknolgi adalah transfer teknologi dari negara maju ke berkembang. Transfer teknologi berarti transfer sikap terhadap kerja, pengetahuan, kekuasaan, manusia, alam. Pemindahan perangkat keras dan lunak teknologi, berarti pemindahan gaya hidup, pola konsumsi, dan pandangan hidup terhadap dunia. Memindahkan teknologi lebih bermakna sebagai pemindahan kebudayaan.
Teknologi yang dihasilkan oleh masyarakat Eropa (teknologi barat) yang disebarkan ke seluruh dunia memiliki:
1. Watak ekonomi yang capital—intensive, research-intensive, organitation-intensive, labour-intensive dan worker-intensive, yang intinya berorientasi efisiensi ekonomis dengan pengutamaan kendali pada elit pendukung finansial dan elit tenaga ahli.
2.   Aspek sosial teknologi barat ternyata bersifat melanggengkan sifat ketergantungan, yang terkait dengan teknik produksi maupun pola konsumsi.
3.    Struktur kebudayaan teknologi barat, melahirkan struktur kebudayaan yang:
a.    Memandang ruang geografis dengan kaca mata pusat-pinggiran, dengan dunia barat sebagai pusatnya.
b.  Adanya kecenderungan untuk melihat waktu sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kemajuan dan berkembangan secara linear.
c.   Adanya kecenderungan untuk memahami realitas secara terpisah, dan memahami hubungan antar bagian sebagai hubungan mekanistis sehingga perubahan pada satu bagian menuntut adanya penyesuaian pada bagian lain.
d.    Kecenderungan memandang manusia sebagai tuan atas alam dengan hak terbatas.

Ilmu, teknologi, dan kebudayaan merupakan realitas yang kompleks. Masing-masing berpijak pada dua aspek realitas yang berbeda, yakni aspek abstrak-idealisional dan aspek konkrit-operasional. Kedua aspek tersebut saling mengandalkan, sehingga telaah hubungan antara ilmu, teknologi, dan kebudayaan saling mempertimbangkan dinamika kedua aspek tersebut. Komponen terpenting dari pengembangan ilmu dan teknologi adalah unsur-unsur pembelajaran yang memadai, baik pada dataran nilai, norma, maupun aturan operasionalnya.

No comments: